KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Soal Tol Tengah Kota,Gubernur Soekarwo Bersikap Fungsional

Surabaya  (KN) Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo akan bersikap fungsional terhadap keputusan Tol Tengah Kota Surabaya. Menurut orang nomor satu di Jatim ini, Pemprov Jatim akan melihat dari sisi fungsi dari infrastruktur, jika memang fungsi tersebut memberikan solusi terbaik maka sebaiknya tol tengah kota segera dilaksanakan. 

Menurutnya, Jatim merupakan daerah interland (daerah kepulauan) dan hanya memiliki satu pelabuhan. Jika hal ini terpecahkan maka distribusi ekonomi jadi lebih mudah. Gubernur menyontohkan, dulu Suramadu dibangun agar transportasi yang padat di Surabaya bisa terpecahkan dan bisa mengalihkan sebagian kehidupan di sebelah jembatan di Madura. Kemudian melihat pundit-pundi terkumpul di Surabaya membuat tidak nyaman, sehingga perlu disparitas apakah tol sebaiknya dibangun di timur atau barat. Sementara itu, muncul pikiran di sepanjang Kali Mas Surabaya yang tidak berfungsi dan bisa dibangun tol karena tidak mengganggu jalan dan berada di atas sungai.

“Infrastruktur dalam hal ini istilah saya disiapkan apakah itu bentuk tol atau tidak. Jika subway tidak mungkin dibangun di Jatim karena mahal, maka carilah pemecahan lain dimana barang-barang dari Probolinggo bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak,” kata Gubernur Soekarwo, kamis (23/12).

Tim ahli dari berbagai disiplin ilmu juga sudah diminta pendapatnya sebelum membangun infrastruktur. Jangan hanya ahli transportasi, namun juga ahli lingkungan, ekonomi dan lainnya. “Ongkos distribusi menjadi penting, kalau tidak maka pertumbuhan jadi petaka karena overheated, ongkosnya luar biasa. Ini bisa memicu inflasi dan yang menjadi beban orang kecil,” ujarnya.

Lebih lanjut Gubernur mengatakan, pembangunan infrastruktur lebih baik diserahkan ke investor karena bisa membangun dengan biaya mereka sendiri. “Jadi bukan pembangunan infrastruktur harus di sini, atau di situ tapi yang terpenting adalah solusinya. Kalau memang harus ada tol apakah di timur, tengah atau barat, ya harus segera dibangun. Serahkan saja ke investor. Sedangkan APBD biar untuk membiayai masyarakat kecil,“ tandasnya.

Sebelumnya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, tetap bersikeras menolak rencana pembangunan tol tengah kota. Dia menilai bahwa kondisi kawasan tengah Surabaya yang sudah sangat padat.

Beberapa waktu lalu Risma menyampaikan, pihaknya tetap mengacu pada kesepakatan pembatalan rencana itu yang sudah disepakati pada 2007 lalu. Selain itu, Surabaya tetap akan berpegang atau menjadi kota murah. Menurut Risma, dengan adanya tol tengah kota, tetap saja akan bertarif. Ia ingin menjadikan Surabaya sebagai kota murah.(musa).

Related posts

Anak Pedagang Kerupuk Sabet Beasiswa SEMESTA

kornus

Pemkot Resmikan Gedung Baru SDN Penjaringan Sari

kornus

Halal Bihalal IKAT, Emil Dardak : Semua Cinta dan Peduli Trenggalek

kornus