Surabaya (KN) – Pasca insiden pemukulan yang dilakukan oleh (Plt) Sekretaris Dewan (Sekwan) Hari Sulistyowati kepada anggota DPRD Surabaya Erick Tahalele, ternyata baik Pemkot maupun Dewan pasif.Hingga dua hari kejadian pemukulan itu belum ada sanksi atau sikap. Ironisnya Inspektorat Pemkot tak punya nyali untuk melakukan pemeriksaan terhadap Plt Sekwan Hari Sulistyowati, dengan berdalih bahwa kasus pemukulan terhadap anggota dewan itu sudah ditangani polisi. Padahal lembaga Inspektorat itu adalah lembaga yang harusn tanggap dan segera bertindak bila ada perlanggaran yang dilakukan PNS di lingkungan Pemkot Surabaya.
Kepala Inspektorat Pemerintah Kota Surabaya, Imam Sugondo mengatakan semua yang menyangkut PNS memang menjadi kewenangan lembaganya namun bila masalah tersebut sudah ditangani pihak kepolisian maupun kejaksaan pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menunggu. “Masalah ini sudah masuk ranah pidana dan bukan lagi sekedar internal pemkot. Jadi pihak yang berwenang memeriksa Hari bukan lagi kami tapi pihak kepolisian,” terangnya.
Apa yang disampaikan Imam ini, secara langsung mengindikasikan posisi Hari Sulistyowati dipastikan akan aman. Apalagi Walikota Surabaya Tri Rismaharini memilih bersikap pasif terhadap masalah yang disebabkan karena anggota dewan dari Partai Golkar itu menolak anggaran makan-minum dan kunjungan kerja dewan keluar negeri. Walikota yang pernah menjabat sebagai Kepala Bappeko Surabaya ini tetap bungkam, bahkan malah melimpahkan hal ini kepada Yayuk Eko Agustin Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Surabaya, yang juga sama-sama bungkamnya.
Selain itu, Imam mengaku pihaknya tidak tahu persis masalah yang terjadi antara Hari dengan Erick. “Saat peristiwa ini berlangsung saya sedang berada di Jakarta. Tak hanya itu saya juga belum menerima laporan resmi dari teman-teman di Inspektorat. Karena itu saya belum tahu akan memeriksa atau tidak, karena Bu Wali (Walikota) juga belum memerintah,” tuturnya.
Sementara itu, Pimpinan DPRD Surabaya juga bersikap atas insiden memalukan ini. Sampai sekarang DPRD Surabaya belum mengambil tindakan apa-apa masalah tersebut. Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana (WW) sampai sekarang belum mengambil sikap, bahkan WW terkesan membela Plt Sekwan Hari Sulistyowati.
“Pak Erick dan Bu Hari semuanya bawahan saya. Saya sebagai Bapaknya, tetap berharap keduanya damai. Tapi, kami akan menyelesaikan masalah ini di rapat Badan Musyawarah (Banmus). Soal hasilnya saya belum bisa memastikannya,” kata WW, Kamis (15/12).
Menurutnya, rapat Banmus lebih tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut karena di sana ada utusan Fraksi Golkar, ada Pimpinan Dewan, ada Ketua Komisi, Ketua Fraksi dan ada sejumlah Anggota Badan Kehormatan (BK) Dewan. (anto)
Foto : Erick Reginal Tahalele