Surabaya (KN) – Tragis, berawal dari perselisihan pendapat terkait dengan masalah anggaran mamin DPRD seorang anggota Komisi A, Erick Reginal Tahalele dianiya oleh Plt Sekretaris DPRD Surabaya Hari Lestyowati.Erik, anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya mengaku mendapat perlakukan tidak hormat dan serangan fisik, yakni pemukulan di bagian wajahnya oleh Plt Sekretaris DPRD Surabaya Hari Sulistyowati.
Kepada wartawan Erik menceritakan, bahwa kejadian tersebut bermula saat digelar rapat badan anggaran (Banggar) DPRD Surabaya. “Dalam rapat yang berlangsung tertutup itu, saya mengusulkan untuk memangkas anggaran-anggaran yang tidak perlu seperti anggaran makanan dan minuman (mamin) serta memangkas anggaran untuk kunjungan kerja (kunker) dewan,” kata Erik.
Namun menurut Erik, usulannya tersebut tidak dapat diterima oleh Sekwan. Dalam rapat itu sempat terjadi adu mulut hingga berkahir dengan pemukulan. Akibat pemukulan tersebut, kacamata anggota Komisi A politisi asal Partai Golkar itu pecah serta mengalami lebam di bahu kananya.
Setelah mendapat perlakukan tidak hormat dan pemukulan itu, Erik langsung melapor ke Polrestabes Surabaya atas peristiwa yang menimpa dirinya itu.
Seandainya dalam peristiwa itu tidak ada yang memisah, Eric R Tahalele terus dihujani bogem mentah oleh Plt Sekretaris DPRD (sekwan) Surabaya Ny Hari Sulistyawati. Sebab PNS Pemkot Surabaya itu emosional dan berusaha memukuli Erick terus.
“Anggota dewan yang lain memisah, tapi dia (Bu Hari) ingin memukul lagi,” ungkap Eric kepada wartawan usai melapor di Polrestabes Surabaya, Selasa (13/12). Akibat bogem mentah itu, kaca mata yang dikenakan Eric pun pecah dan dijadikan barang bukti.
Menurut anggota Komisi A ini, sempat terjadi ketegangan saat dirinya melakukan interupsi ke Ketua DPRD Wisnu Wardhana yang memimpin rapat anggaran di ruang Banmus.
Saat itu Ketua DPRD Wisnu Wardana hendak memutuskan sendiri anggaran mamin DPRD sebesar Rp 66 miliar, namun Erick meminta rincian anggaran digandakan serta dibagikan ke semua anggota panitia anggaran. “Ketua belum menjawab, tapi Sekwan berdiri meminta interupsi. Namun ketua tidak mengizinkan,” tambah Erick.
Lantas, kata Erik, Plt Sekwan Hari Lestyowati maju ke arahnya. Saat mendekat, Erik juga ikut berdiri dan meminta Hari untuk duduk dan menghormati rapat. Tiba-tiba, dengan tangan yang terkepal Plt Sekwan tersebut melayangkan pukulan ke wajah Erick, dan pukulan itu mengenai wajah dan membuat kacamata Erick pecah. Hari Sulistyoawati baru berhenti memukul Erick setelah anggota dewan lain berhasil menghalangi.
Erick mengaku kepalanya pusing setelah dipukul Hari. Selain itu tangan kirinya juga lecet karena untuk menangkis serangan pukulan Hari. “Kaca kacamata saya yang pecah sudah diambil polisi untuk barang bukti, ini saya mau visum,” kata Erick kepada wartawan usau melapor Polrestabes Surabaya. (anto)
Foto : Erick R Tahalele