KORAN NUSANTARA
Headline hukum kriminal indeks

Pilkada Serentak 2018, Polda Jatim Pantau Kamnye Hitam Melalui Patroli Siber

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pelaksanaan pesta demokrasi kerap tak lepas dari munculnya kampanye hitam yang menyudutkan pasangan tertentu. Terlebih penggunaan media IT melalui internet baik melalui website atau media sosial hingga menjadi viral pun menjadi hal yang mudah dijumpai.Guna meminimaisasi kampanye hitam di dunia maya, Polda Jatim kini telah menugaskan tim patroli siber khususnya mengawal jalannya Pilkada Serentah 2018 mendatang. Tim patroli siber untuk memantau penggunaan media IT melalui internet baik melalui website atau media sosial hingga menjadi viral pun menjadi hal yang mudah dijumpai.

“Untuk mengatasi potensi gangguan dari dunia maya jelang dan saat pelaksanaan Pilkada 2018 karena itu kita disiapkan pasukan patroli siber. Apalagi tahun ini adalah tahun-tahun politik, ada black campaign, jelek-jelekkan calon lain, dan macam-macam,” kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, Jumat (17/11).

Ia menjelaskan, tanda-tanda gangguan Pilkada Jatim melalui medsos sudah ada. Tetapi dia memastikan Jatim tetap kondusif. “Polda ada patroli siber dua puluh empat jam. Bahkan kita sudah punya Subdit Cyber yang sekarang sudah bertugas memantau dunia maya,” kata Kapolda.

Dengan berpatrolinya tim siber, Kapolda mengimbau agar para netizen atau warganet bisa lebih bijak menmanfaatkan penggunaan internet dan media sosial.  “Kita berharap para netizen dan pengguna internet menyebarkan yang positif, yang tidak jelek-jelekkan orang lain, yang tidak mengadu domba,” jelasnya.

Ia berharap warganet bisa menyebarkan informasi yang benar demi menjaga kondusivitas wilayah Jawa Timur. “Netizen yang cinta perdamaian, yang cinta menjaga hubungan baik dengan hati bersih demi menjaga Jawa Timur. Itu saja,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menambahkan, saat ini Polda Jatim mendeteksi sekitar 805 media mainstream dan media sosial yang diduga sengaja dibuat guna kepentingan Pilkada. “Kami sudah punya data sebanyak 805 media sosial dan media lain (media mainstream). Dan terus kita pantau,” kata Kombes Pol Frans Barung.

Dijelaskan, media-media ini akan terus dipantau oleh Unit Cyber Crime Polda Jatim. Dengan harapan media tersebut tidak mengarah pada Hate Speech (ujaran kebencian) atau saling adu domba di media sosial. Terlebih jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2018 di Jatim, yang nantinya ada kampanye para calon maupun kandidat-kandidat Kepala Daerah. (KN02)

Related posts

Reni Astuti : Pemilihan Pejabat Deninitif Kepala OPD, Camat dan Lurah yang Kosong Hendaknya Punya Kualifikasi Karakter dan Kompetensi

kornus

KPU 28 Maret jawab gugatan paslon 1 soal bansos Jokowi di Bali

Tingkatkan Kompetensi Wartawan, PWI Jatim Kembali Gelar UKW Media Cetak dan Online

kornus