KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Menelusuri Proyek – Proyek Dinas PU Bina Marga yang Dikerjakan Tak Sesuai Spesifikasi Teknik

Surabaya (Media Koran Nusantara) –Potret pelaksanaan proyek saluran dan pendisterian di Surabaya yang tak sesuai spesikasi teknik banyak dijumpai disejumlah lokasidi di Surabaya. Bahkan pelaksanaan proyek yang tampak dikerjakan asal-asalan ini terjadi setiap tahun.Ketidakseriusan kontraktor dalam mengerjakan proyek saluran maupun pendisterian tersebut seringmendapat sorotan dari kalangan anggota dewan maupun masyarakat, namun setiap tahun anggaran masih saja terjadi pelaksanaan proyek yang amburadul dan tidak sesuai spek.Seperti ditemukan Koran ini, ada empat lokasi pekerjaan saluran dan pendisterian yang ditengarai tidak sesuai spesifikasi teknik, masingh –masing saluran di Jl Kertajaya, saluran pendisterian di Jl darmawangsa, Jl Tambaksari dan pendisterian di Jl Biliton. Pengerjaan saluran yang menggunakan box cuvert sebagian titik ada yang diduga sengaja dimanulasi dengan menggunakan triplek dan kayu reng kemudian dicor ditempat. Alasanya di titik tersebut banyak ultilitas yang tidak bisa dipasang box culvert. Alasan itu nampaknya paling ampuh untuk mengelabuhi pihak dinas terkait. Namun kontraktor-kontraktor tersebut diketaui setiap tahunya selalu memenangkan sampai 6-6 paket.

Anehnya lagi, dari penelusuran dilapanbgan pengerjaan proyek-proyek yanmg nilainya mencapai miliaran tersebut tak pernah ada tenaga ahli dari konsultan pengawas. Padahal, diketaui dari lelang di ULP ada konsultan pengawasan tertentu yang dimenangkan dalam lelang tersebut. Bahkan diketaui ada beberapa konsultan pengawas yang dimenangkan sampai 6-7 paket setiaptahunya. Tertapi nyatanya dilapangan tak ada satupun tenaga ahli pengawas yang ditemukan dari beberapa pelaksanaan proyek –proyek tersebut.

Hal itu membuktikan bahwa para pemenang lelang baik kontraktor maupun konsultan pengawasan tidak berdasarkan kualitas melainkan serat dengan permainan sehingga yang menjadi pemenang lelang setiap tahun hanya kontraktor maupun konsoltan yang itu-itu saja.

Seperi proyek pendisterian di Jl Biliton, proyek yang duikerjakan sejak awal tahun 2017 itu kini kondisinya masih amburadul, itupun tampak hanya dikerjakan baru sekiutar 100 meter saja. Proyek yang menjadi biang kerok kemacetan di Jl Biliton sejak awal 2017 itu tmpak asal dicor saja dan tidak merata sehingga tidak bisa dipasang keramik.

Melihat kondisi itu, anggota Komisi C DPRD Surabaya Sudirjo berang. Dia minta Dinas PU Bina Marga bersikap tegas terhadap kontraktor maupun konsultan pengawasan yang kerjanya sasal-asalan seperti itu. “ Dinas PU harus tegas terfghadap kontraktor dan konsultan, proyek yang asal-asalan itu tidak hanya kesalahan kontraktor saja tetapi juga tanggungjawap konsultan. Untuk apa konsultan pengawas dibayar ratusan juta kalo pelaksanaan proyek banyak ditemukan yang asal-asalan dilapangan seperti itu,”kata Sudirjo.

Dinas PU Bina Marga diminta tegas putus kontrak kontraktor dan pengawas jika pekerjaanya tidak sesuai spesifikasi teknik.

“ Saluran box culvet disiasati digantikan dengan triplek kemudian langsung di cor ditempat itu jelas manipilasi. kalau alasanya tidak bisa dipasang box culvert karena terganggu dengan adanya ultilitas didalam saluran tersebut, bagaimana awal perencanaanya,” kata Sudirjo.

Dia menambahkan, kalau pekerjaan saluran yang molor dan tidak sesuai sepek seperti itu karena alasan gangguan ultilitas maka konsultan perencanaanya patut dipertanyakan, bagaimana kerjanya dalam melaksanakan perencanaan. “jangan-jangan perencanaanya dikerjakan dari belakang meja tanpa tau kondisi sebenarnya dilapangan,” cetusnya.

Sayangnya para pejabat terkait di Dinas PU Bina Marga dan Pematusan yang akan diknfirmasi terkait proyek tersebut tak berhasil dihubungi, ketiga kepala bidang yakni Kepala Bidang perancangan dan Pengawasan – Kepala Bidang Pematusan dan Kepala Bidang Jalan dan Jembata ketiganya kompak ponselnya tidak aktif, saat didatangi dikantornya pun oleh stafnya dibilang tidak ada ditempat.

Sementara Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Ir Erna Poernawati yang dihubungi melalui polselnya, Senin (14/8) malam hanya menanggapi santai terkain adanya proyek saluran dan pendisterian yang box culert nya digantikan dengan triplek dengan penguat kayu reng dicor ditempat tersebut.  Dengan singkat Erna mengatakan, saluran di beberapa lokasi itu tidak bisa dipasang box culvert karena ada ultilitas,” katanya dengan singkat. (red)

    

 

 

 

Related posts

Social Distancing, Satpol PP Jatim Dibantu TNI-Polri Bubarkan Kerumunan Massa di Surabaya

kornus

Gerak Cepat Terintegrasi Pemprov Jatim Gerak Cepat Tanggulangi Lonjakan Kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan

kornus

Hari Ini Satpol PP Janji Esekusi PT Greges Jaya

kornus