KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Lucy Kurniasari : Pelatihan Bapemas KB Setengah Hati

cawawali-Lucy Kurniasari-di Rungkut-KidulSurabaya (KN) – Calon wakil walikota Lucy Kurniasari menilai pelatihan yang diberikan Pemkot Surabaya melalui Bapemas KB kepada ibu-ibu rumah tangga masih belum menyeluruh. Seperti di RW III Kelurahan Rungkut Kidul, Kecamatan Rungkut dinilai hanya sekedar mampir.Ketua RW III Kelurahan Rungkut Kidul, Susi Hernawati mengatakan pelatihan yang selama ini diberikan oleh Bapemas Kota Surabaya masih setengah hati. Dirinya mengakui memang banyak kelompok masyarakat di Rungkut Kidul. Namun, tidak ada kontrol dan pengawasan dari Pemkot Surabaya sehingga proses pelatihan hanya angin lalu.“Ibu-ibu peserta pelatihan juga orangnya itu-itu saja. Itupun ibu-ibu yang ikut pelatihan dikasih uang hadir. Nah, ini saya juga tidak tahu salahnya dimana,” keluh Susi saat ditemui di RW III Rungkut Kidul, Senin (30/11/2015).

Dia menambahkan, disaat dirinya ingin membuat pelatihan dan mengerahkan orang banyak mengaku kesulitan. Padahal, menurutnya pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki kesibukan di rumah sangatlah membantu untuk menjadi pebisnis. “Saya pernah buat acara pelatihan kepada ibu-ibu sekitar itu untuk mengumpulkan massa itu susahnya minta ampun,” tuturnya.

Ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan menjadi sasaran serius program pasangan yang diusung Partai Demokrat-PAN ini. Melalui program ‘Ibu Luar Biasa’, Rasiyo-Lucy bertujuan untuk memberdayakan perempuan khususnya ibu-ibu yang selama ini tidak memiliki kesibukan yang bisa meningkatkan ekonomi keluarga.
Ning Lucy, sapaan calon wakil walikota Lucy Kurniasari menjelaskan, program ‘Ibu Luar Biasa’ berkeinginan agar ibu rumah tangga, perempuan janda, dan perempuan miskin bisa mendapatkan penghasilan yang cukup. Mereka bisa berpenghasilan sendiri tanpa repot-repot mencari kerja. Ibu-ibu ini juga bisa membantu penghasilan suami.

“Saya ingin ibu-ibu nyambut gae gak kangelan, jadi melalui program ini kita akan canangkan program 1.000 omah kreatif,” ujarnya di sela-sela memberikan pelatihan pembuatan Kue Pia di Rungkut Kidul. Ning Lucy menginginkan Surabaya memiliki sentra pia melalui program 1.000 rumah kreatif. Sehingga para wisatawan tidak kerepotan mencari oleh-oleh saat sedang di Kota Pahlawan. “Kita ingin ada sentra pia di Surabaya, ini satu contoh, nanti akan ada banyak rumah krearif untuk memberdayakan perempuan,” ucapnya.

Lucy Kurniasari, mantan Ning Surabaya 1986 ini menegaskan, untuk mewujudkan rumah kreatif itu, dirinya akan memberikan pelatihan secara intens. Salah satunya seperti yang diadakan di Rungkut Kidul. Ning Lucy mendatangkan chef pia terkenal dari Bali, Stenly Lumi.Dia mengaku selama ini sudah belanja masalah dengan turun ke kampung-kampung yang tidak tersentuh pembangunan Pemkot Surabaya. Sehingga pengembangan 1.000 rumah kreatif sesuai dengan kebutuhan masing-masing kampung. (Jack)

Related posts

Jaksa OTT Pelaku Pungli Pembuatan Sertifikat Tanah

Menko Polhukam Ungkap Sejumlah Tantangan Geopolitik Era Sekarang

kornus

Kemenhub akan Berlakukan Ketentuan Vaksin Booster sebagai Syarat Perjalanan