Jakarta (KN) – Gubernur Lemhanas, Budi Susilo Soepandji menjelaskan, peran media dalam ketahanan nasional sangat penting akibat sekelompok orang yang mengaktualisasikan media dan menjadikan patner dalam menyebarkan paham radikal untuk mempengaruhi psikologis manusia.“Namun ada juga sisi positifnya. Di mana, Lemhanas sendiri juga menggunakan media itu dalam sarana infrastrukur dalam media pendidikan, multimedia menggunakan media jarak jauh ini sangat efektif sekali. Karena mengalami perubahan dalam waktu ke waktu,” kata Budi usai diskusi yang bertajuk peran media dalam ketahanan nasional, di Lemhanas, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2015).
Budi mengungkapkan, saat ini ada ‘media warga’ yang tidak hati-hati dalam menyampaikan informasi. Pasalnya, media tersebut kerap mengabaikan soal benar atau salahnya informasi tersebut.
“Ini menjadi penting dan setelah mengikuti diskusi ini kita tahu soal penyelundupan barang terlarang atau asusial dan juga terkait dengan paham radikal sangat membahayakan keutuhan bangsa. Maka Lemhanas mengajak insan media untuk menyampaikan permasalahan ini dimata masyarakat dengan maju,” ujarnya.
Gubernur Lemhanas menilai, ideologi bangsa yang menggunakan Pancasila menjadi landasan utama bagi masyrakat untuk menolak segala jenis doktrin dari paham radikal yang ingin mengkaderisasi masyarakat Indonesia. “Beruntung adanya Pancasila karena meskipun mayoritas beragama Islam kita dilarang membunuh karena tindakan membunuh itu sangat didoktrin oleh paham radikal itu,” imbuhnya.
Budi menjelaskan, di bawah naungannya Lemhanas akan mengajak seluruh pemimpin redaksi media massa yang ada di Indonesia untuk memerangi paham radikal yang dapat membahayakan keutuhan bangsa. (red)