Surabaya (KN) – Buktinya DPD Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Jatim mulai Sabtu (3/3) hari ini sudah menaikkan tarif bus yang melayani Surabaya – Malang (PP). Kalau biasanya untuk rute tersebut ongkosnya hanya Rp 7.200 – Rp 8.000, mulai Sabtu hari ini tarifnya naik menjadi Rp 10.000.
Ini yang dinamakan kebablasan karena kenaikan harga BBM masih dirumuskan pemerintah dan DPR tetapi Organda Jatim sudah membuat keputusan kenaikan tarif. Tentu saja dampaknya akan sangat dirasakan pengguna jasa angkutan bus Surabaya – Malang.
Terkait hal ini Organda Jatim beralasan selama ini tarif yang berlaku jauh di bawah biaya operasi kendaraan angkutan umum. “Kami harus menyesuaikan dengan harga spare parts dan pemeliharaan bus karena jalan jalan banyak yang rusak,” kata Ketua DPD Organda Jatim, HB Mustafa.
Alasan lainnya menurut Mustofa, kenaikan ini masih mengacu pada Pergub Nomor 5 Tahun 2009 tentang tarif dasar dan tarif jarak batas atas dan batas bawah angkutan penumpang antar kota dalam Provinsi kelas ekonomi menggunakan mobil bus umum.
Mustofa juga menjelaskan,jika selama ini kelas ekonomi sudah dimanjakan dengan layanan bus full AC. Tetapi meskipun layanan full AC tarifnya tetap tarif biasa. Jadi kenaikan ini menurut Mustofa masih wajar dilakukan karena tak terlalu tinggi.
Anehnya, kenaikan ini disikapi dingin oleh Kabid Angkutan Dishub LLAJ Jatim Sumarsono. Menurutnya kenaikan ini ibarat pertaruhan. “Kalau merasa kemahalan para penumpang akan beralih ke angkutan kereta atau mobil pribadi,” katanya.
Sementara Wagub Jatim Saifullah Yusuf meminta agar para pengusaha bus tak latah menaikkan tarifnya karena pemerintah belum mengumumkan kenaikan harga BBM. Mereka diminta untuk tidak terburu buru membuat keputusan kenaikan tarif. “Jangan membuat masyarakat panik yang berakibat tambah runyam,” katanya. (red)
Foto : Ilustrasi bus Surabaya – Malang