Lamongan (KN) – Jurnalis harus memiliki kemampuan untuk rescue ketika memperoleh tugas meliput kejadian bencana. Karena selain melakukan tugas peliputan, secara manusiawi harus bersedia menolong korban bencana.Demikian disampaikan Johnny Dewanto instruktur BNPB saat memberikan pelatihan kebencanaan bagi wartawan di Jawa Timur, di Pantai Sedayu lama, Lamongan Jawa Timur, Rabu (16/4/2014).
Oleh karena itu, setidaknya wartawan mendapatkan pengetahuan dasar mengenai bagaimana melakukan penyelematan. “Selain mampu menyelamatkan orang lain, yang terpenting adalah mampu menyelamatkan diri sendiri saat peliputan bencana, agar tidak menambah jumlah korban,” kata Johnny.
Dia mengatakan, pelatihan ini juga dimaksudkan agar wartawan mengetahui dan bisa merasakan bagaimana tugas anggota BNPB maupun BPBD saat terjun di lokasi bencana. Wartawan juga bisa merasakan gimana sih rasanya rekan-rekan kami saat di lokasi bencana. Sehingga saat menulis berita juga tidak asal-asalan,” ujarnya sambil bergurau.
Diharapkan wartawan juga terus berkomunikasi dengan BNPB maupun BPBD dalam hal kewaspadaan terhadap bencana dengan membentuk forum komunikasi wartawan tanggap bencana.
Seperti diketahui, dalam pelatihan ini, BNPB memberikan pelatihan seputar mendirikan tenda pengungsian, pertolongan pertama pada korban bencana, mengoperasikan perahu karet, mengevakuasi korban saat di perairan, dan bagaimana cara mengatasi perahu yang terbalik.
Selain itu, wartawan juga dikenalkan beberapa armada milik BNPB, yang diterjunkan saat terjadi bencana, seperti mobil dapur umum, dan mobil water treament yang digunakan untuk menyuplai air bersih yang siap minum bagi pengungsian. (ms)