Surabaya (KN) – Hingga triwulan ketiga (Juli-September 2011), lima daerah di Jatim belum mencairkan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kelima daerah itu adalah Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jember, Kabupaten Bojonegoro dan Kota Kediri.“Penyaluran BOS untuk triwulan ketiga relatif lebih lancar, saat ini hanya tinggal lima daerah yang belum tuntas. Kami yakin dalam waktu dekat akan segera cair dana BOS di lima daerah itu,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jatim, Dr Harun MSi MM, Senin (12/9).
Menurutnya, terlambatnya pencairan dana BOS dikarenakan masalah administrasi. Sekolah mengalami kesulitan karena harus mendata siswa pada tahun ajaran baru untuk mendapatkan dana BOS. Hambatan lain adanya pergantian kepala sekolah di sejumlah sekolah.
Selama ini, kata Harun, penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan administrasi memang dikeluhkan sebagai kesulitan utama dalam pencairan dana BOS. RKA sendiri merupakan rincian segala pengeluaran maupun pemasukan yang dibutuhkan oleh sekolah. RKA memuat belanja pengeluaran, belanja sosial, pembayaran guru swasta, alat tulis kantor, dan lain-lain.
“Sebenarnya kabupaten/kota tersebut sudah menjalankan, namun memang kadang ada data yang perlu pembenahan-pembenahan,” katanya.
Harun meminta, kepada masing-masing daerah Kabupaten/Kota secepatnya mencairkannya. Namun, percepatan pencairan dana BOS juga harus diimbangi dengan penganggaran yang akurat dan tepat sasaran.“Tapi tentunya pemberiannya harus tepat sasaran dan tepat pertanggung jawabannya,” tuturnya.
Jatim mendapatkan dana alokasi BOS sebesar Rp 1,93 triliun. Terhambatnya penyaluran dana BOS mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi terganggu. Bahkan beberapa guru swasta gajinya harus tertunda akibat penyaluran dana BOS yang terhambat. Selain itu beberapa sekolah bahkan harus meminjam dana kepada pihak ketiga atau koperasi sekolah untuk menutupi biaya operasional sekolah akibat tak kunjung cairnya BOS. (rif)
Foto : Dr Harun MSi, MM