KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Dewan Kawal Terus Pembangunan Pasar Turi

AgusSantosoSurabaya (KN) – Komisi C DPRD Surabaya yang membidangi pembangunan terus mengawal rencana pembangunan Pasar Turi yang terbakar 2007 silam. Tentu saja, langkah Komisi C DPRD Surabaya ini perlu mendapatkan apresiasi tinggi, mengingat persoalan Pasar Turi cukup pelik.

Ini dibuktikan ketika pedagang pasar grosir terbesar di Indonesia Timur ini menjerit terkait rencana pembangunan yang tidak jelas. Sehingga wakil rakyat di DPRD Surabaya ini terus mendampingi lewat sidak ke lokasi atau dengar pendapat dengan pedagang Pasar Turi.

Seiring dengan perjalanan waktu, konflik yang terjadi antar pedagang dengan Pemkot dan investor kini mulai mereda. Bahkan pembongkaran bangunan Pasar Turi yang semakin terkendala karena ada pedagang yang enggan keluar, akhirnya bisa teratasi. Bahkan saat ini, pembongkaran bangunan hampir bisa sudah tuntas total, meski sempat meleset dari jadwal. Namun kondisi ini patut disyukuri karena tidak lama lagi pembangunan Pasar yang terbakar empat tahun silam itu akan dimulai. Artinya, harapan pedagang untuk bisa merengkuh secercah harapan yang sempat meredup kini mulai kembali bangkit.

Meski begitu, dewan terus melakukan pemantauan. Diantaranya adalah sidak ke lokasi pembongkaran Pasar Turi beberapa waktu lalu yang melibatkan hampir seluruh anggota Komisi C seperti Agus Santoso, Sachiroel Alim, Simom Lekatopemsy, Herlina dan beberapa anggota lainnya.

Dalam sidak tersebut, tampak begitu perhatiannya Komisi C agar pembongkaran bangunan Pasar Turi bisa dilakukan secepatnya. Sebab, jika itu tercapai, maka pembangunan pusat grosir ini akan bisa dilakukan secepatnya.

“Kami memang melakukan sidak ke lokasi Pasar Turi pada 15 Maret lalu. Dan hasilnya, pembongkaran tidak sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan pemkot, yaitu pada Februari 2011. Ternyata pembongkaran masih berlangsung,” tutur Sachiroel Alim.

Ia menambahkan, seharusnya proses pembongkaran bisa tuntas setelah SPK diterbitkan. Ternyata sampai sekarang masih ada pembongkaran. Jika ditemukan ada kendala yang menghambat proses pembongkaran, seharusnya ada perjanjian baru atau adendum antara pemkot dengan pemenang pembongkaran Pasar Turi.

Sedangkan anggota Komisi C lainya Agus Santoso, anngota dewan yang suka blusukan ke Pasar Turi ini mengatakan persoalan Pasar Turi ini harus mementingkan pedagang. Pihaknya tidak mau, pembangunan Pasar Turi ini malah menguntungkan Pemkot dan investor, sedangkan pedagang sendiri harus menanggung kerugian.

“Dalam pembangunan Pasar Turi yang baru harus jelas aturannya bagi pedagang. Seperti pedagang nanti akan ditempatkan di lantai mana saja, berapa biayanya dan bagaimana bentuk Pasar Turi yang baru ini,” kata Agus Santoso.

Untuk itu pihaknya akan mengundang PT Gala Bumi Perkasa selaku investor pemenang lelang Pasar Turi untuk membeberkan program kerjanya. Hal ini diperlukan untuk menyakinkan dewan dan pedagang bahwa pembangunan Pasar Turi ini akan menguntungkan semua pihak.  “Kami berharap pembangunan Pasar Turi ini akan berjalan dengan baik sehingga pedagang bisa berjualan secara normal,” kata Agus Santoso.(anto/jack/adv)

Related posts

Sidak di Pasar Besar Kota Madiun, Gubernur Khofifah Pantau Harga Daging dan Tempe Stabil

kornus

Kabar Gembira, Pemerintah Kembali Buka Lowongan CPNS Sebanyak 254.173 Kursi

redaksi

Dorong Peningkatan Kinerja Ekspor Jatim, Gubernur Khofifah Gelar Misi Dagang di Riyadh – Arab Saudi

kornus