Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Beredar informasi di aplikasi WhatsApp surat undangan untuk menghadiri doa bersama di Gedung Negara Grahadi Surabaya, yang ditujukan kepada seluruh pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur. Namun hal ini diverifikasi langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bahwa pengumuman tersebut adalah hoax dan tidak benar adanya penyelenggraan doa bersama di Gedung Negara Grahadi.
“Saya pastikan surat undangan itu adalah hoax yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” ungkap Khofifah.
Gubernur Khofifah menegaskan secara pribadi maupun atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dirinya tidak pernah menyelenggarakan doa bersa mase perti yang tertera dalam surat tersebut. Khofifah meminta agar para penerima surat palsu tersebut untuk tidak menanggapinya atau bahkan menyebarkannya kembali kepada orang lain.
Sebelumnya, beredar sebuah surat melalui sejumlah grup whatsapp yang ditujukan kepada seluruh pengasuh pondok pesantren se-Jawa Timur. Surat tersebut berisi undanga nuntuk menghadiri kegiatan doa bersama yang akan diselenggarakan pada Senin tanggal 27 April 2020 di Gedung Negara Grahadi, pukul 15.30 WIB.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur, Benny Sampir Wanto, Sabtu (24/4/2020) malam mengatakan, Gubernur Khofifah tidak pernah merasa menandatangani surat undangan tersebut.
“Jadi kami meminta kepada seluruh pengurus pondok pesantren untuk tidak mempercayai surat undangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya tersebut,” ujar Benny Sampir Wanto.
Meski begitu, Benny menambahkan, mengingat penyebaran Covid-19 di Jatim semakin masif, peran para kiai tetap dinilai sangat penting menjadi penguat bagi Provinsi Jatim dari sisi sosialisasi, edukasi, serta kekuatan spiritualitas.
“Dari tempat masing-masing, kita mohonkan melalui proses religiusitas dengan bermunajat kepada Allah SWT bersama para ulama supaya Indonesia dan Jatim terbebas dari wabah Covid-19,” tuturnya. (KN01)