Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Untuk menjawab Jatim kekurangan Rumah Sakit Darurat, wacana menjadikan sekolah untuk merubah fungsi sebagai rumah sakit darurat mulai bergulir.
Menurut Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reny Pramana, sebelum menjadikan sekolah untuk Rrumah Sakit Darurat, rencana pembelajaran tatap muka terlebih dahulu ditunda karena saat ini pandemi Covid-19 masih tinggi.
Reny mengatakan, jika nantinya sekolah dibuat untuk Rumah Sakit Darurat, tentunya dengan ada catatannya harus dibuat se ideal mungkin setara dengan rumah sakit yang standart,
“Saya prihatin sekali sekarang ini situasinya sudah tidak normal, banyak pasien tidak mendapatkan kamar dan pelayanan di rumah sakit sudah tak tersedia. Solusinya salah satunya yaitu menjadikan sekolah yang letaknya terdekat dengan masyarakat sebagai Rumah Sakit Darurat,” kata Reny saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (11/7/2021).
Politisi PDI Perjuangan yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Kediri ini mengatakan jika nantinya benar-benar sekolah difungsikan sebagai rumah sakit darurat, maka pemenuhan standart pelayanan Covid-19 di sekolah-sekolah tersebut harus tersedia.
“Ketersediaan tabung oksigen dan yang lainnya harus terpenuhi. Jangan sampai masyarakat yang terpapar covid-19 kekurangan oksigen,”jelasnya.
Covid-19, sambung Reny, merupakan ujian bersama bangsa Indonesia untuk bisa menumbuhkan kembali semangat gotong-royong di dalam masyarakat.
“Adanya Covid-19 ini telah mengajarkan kepada kita untuk membangun peradaban yang selama ini terlupakan dan mulai menipis itu adalah budaya gotong royong, tidak semua kepala daerah care hanya bingung tidak tahu apa yang menjadi prioritas dalam menghadapi musibah ini, semua seakan menjadi beban dan tanggung jawab pusat,”tandasnya. (KN01)