KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Walikota Serahkan Anugerah Karya Cipta Adinugraha Kepada 12 UKM

Surabaya (KN) – Pemkot Surabaya menaruh perhatian terhadap geliat usaha kecil menengah (UKM) di Kota Pahlawan. Melalui Penganugerahan Karya Cipta Adinugraha yang diselenggarakan di Gramedia Expo, Selasa (22/5), Pemkot memberikan penghargaan kepada para pelaku UKM binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Surabaya. Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, berlabel kota jasa dan perdagangan, Surabaya menyimpan banyak sekali potensi dan peluang usaha yang dapat dimanfaatkan. Oleh karenanya, UKM harus mengambil pasar di Surabaya atau bahkan luar Surabaya dan internasional. “Apalagi ini era perdagangan global, jangan sampai kita jadi penonton di negeri sendiri,” ujarnya usai menyerahkan penghargaan kepada para pemenang. Walikota berharap Anugerah Karya Cipta Adinugraha ini dapat memicu semangat para pelaku UKM yang lain agar lebih berprestasi. “Jangan pernah patah semangat, kalau sekarang belum menang itu artinya memang masih belum waktunya. Tapi yang penting di lain waktu anda bisa merebut pasar,” katanya. Sementara, Plt. Kadisperdagin Surabaya Eko Agus Supiadi menyatakan, tujuan kegiatan tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada UKM-UKM di Surabaya agar lebih bersemangat dalam menggeluti dunia usaha. Dijelaskan Eko, terdapat 4 kategori dalam penyelenggaraan penghargaan ini, yaitu kategori perdagangan kecil, perdagangan menengah, industri kecil, dan industri menengah. Untuk menentukan pemenangnya, sejak Februari hingga Mei 2012, tim penilai yang terdiri dari unsur akademisi, pengusaha, dan pemerintah telah menyeleksi ratusan UKM. “Dari sekian banyak UKM kemudian disaring menjadi 40 UKM nominator dan 12 diantaranya dinyatakan berhak atas penghargaan Anugerah Karya Cipta Adinugraha,” katanya. 12 UKM yang memperoleh penghargaan saat itu untuk kategori perdagangan kecil: Dian Art (unggulan I); Souklat (unggulan II); UD. Gurita (unggulan III), kategori perdagangan menengah: Mpu Batu (unggulan I); Bengkel Kriya Daun (unggulan II); Widi Collection (unggulan III), kategori industri kecil: Sepatu Siniku (unggulan I); Tas Felda (unggulan II); Amalia Bakery (unggulan III), dan kategori industri menengah: Safrida Snack (unggulan I); Baley Sepatu (unggulan II); Ono Joyo (unggulan III). Bagus Heri Setiaji, pemilik usaha Mpu Batu yang juga menerima penghargaan mengisahkan, awalnya ia mulai menggeluti usaha ukir batu ini sejak awal 2008. Saat itu, Bagus mencoba membuat kaligrafi yang diukir di atas batu dan mengikut sertakan produknya itu ke sebuah pameran. Ternyata, hasil karyanya mendapat respon positif, bahkan dari luar negeri. “Banyak orang dari timur tengah khususnya dari Jedah yang meminati kaligrafi saya. Setelah itu, saya kembangkan tak hanya budaya Islami tapi juga mencakup budaya kaligrafi Hindu dan Nasrani,” ungkapnya. Tak hanya kaligrafi, Bagus juga mulai memproduksi aksesoris ukiran batu beragam bentuk. Jenis batuan yang lazim digunakan yakni andesit, obsidian, batu fosil, dan koral. Harga jual produk Mpu Batu berkisar antara Rp 10.000 – 150.000 untuk aksesoris, sedangkan prasasti kaligrafi antara Rp 200.000 dan tak terhingga tergantung selera pemesanan. “Khusus produk prasasti dilengkapi dengan sertifikat,” imbuhnya. Hingga saat ini, pria kelahiran Surabaya 38 tahun silam ini telah mengoleksi delapan penghargaan, beberapa diantaranya seperti juara I pengembang inovasi UMKM award 2009 tingkat nasional dan INA craft award 2012. (anto)

Related posts

Pemprov Jatim dan Jateng Sepakat Menolak Beras Impor

kornus

Gubernur Jatim Minta Satpol PP dan Satlinmas Jaga Suasana Damai

kornus

Perkuat Pemberdayaan Masyarakat, Gubernur Khofifah Sinergikan Rekonsiliasi Program Kemensos dan Kemendes di Jatim

kornus