KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Ujian Rekrutmen CPNS Pemprov Jatim Akan Dilaksanakan Serentak di Surabaya

Sidoarjo (KN) – Para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pemerintah Provinsi Jawa Timur, setiap peserta harus bersaing dengan perbandingan 1:100 untuk bisa lolos. Artinya, dalam setiap seratus peserta hanya akan ada satu peserta yang lolos dari kuota 148 formasi yang disediakan.

Sekretaris Kemenpan dan Reformasi Birokrasi, Tasdik Kinanto, dalam acara penyerahan master soal CPNS dan pengambilan sumpah bagi petugas penggandaan di PT Jasindo Tiga Perkasa Tbk, Jl Sedati, Sidoarjo, Senin (3/9) mengatakan, dalam penerimaan CPNS tahun ini, semangat yang kita butuhkan adalah seorang PNS yang benar-benar profesional serta ahli dalam bidangnya.

Jumlah pelamar CPNS cukup tinggi, sementara kuota yang disediakan sangat minim, ini membuktikan bahwa profesi PNS menjadi sesuatu yang sangat diminati masyarakat. “Oleh karena itu rekrutmen yang kita terapkan benar-benar selektif dan ketat. Selain itu tenaga yang kita butuhkan harus sesuai dengan keahliannya,” katanya.

Tahun ini, kata Tasdik Kinarto, tahun ini hanya ada satu rekrutmen CPNS yakni yang dilakukan Pemprov Jatim. Tidak banyaknya pemerintah daerah yang juga melakukan rekrutmen, ini tidak terlepas dari adanya kebijakan moratorium yang telah diterapkan sejak tahun 2010 lalu. “Kami ingin PNS yang ada dimaksimalkan dulu kinerjanya,” tegasnya.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, DR Rasiyo menambahkan, rekrutmen CPNS tahun ini kita benar-benar mengharapkan tenaga yang profesional dalam bidangnya. Salah satu upaya yang kita lakukan yakni dengan adanya ketentuan IPK minimal 3,5. “Dengan IPK 3,5 sudah barang tentu mereka pandai dan tinggal mengasah keahliannya,” kata Rasiyo.

Tahun ini jumlah pelamar CPNS yang melakukan registrasi via online sekitar 20.000 pelamar. Dari jumlah tersebut mereka yang mengirimkan berkas lamaran hanya 14.411 pelamar. Setelah dilakukan ferifikasi data hanya 10.345 pelamar yang bisa mengikuti ujian, sementara 4.000 pelamar lainya gagal dalam tahap ferifikasi.

Untuk menjaga kerahasiaan soal ujian agar tidak sampai bocor, Pemprov Jatim telah mengambil sumpah sekitar 30 orang yang terdiri dari tenaga penggandaan dari PT Jasindo Tiga Perkasa Tbk, petugas keamanan dari Polda Jatim, dan pegawai BKD Jatim, serta mengkarantina selama enam hari terhitung sejak, tanggal 3 – 8 September 2012. Mereka baru akan keluar dari tempat karantina pada pukul 13.00 WIB, Sabtu (8/9) setelah pelaksanaan ujian selesai.

Ditambahkannya, pelaksanaan ujian yang secara nasional dilakukan serentak pada Sabtu (8/9), lokasi ujian dilaksanakan di enam lokasi, meliputi kampus Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag), Unitomo, Universitas 45, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Badan Diklat Pemprov Jatim, serta Universitas WR Supratman. Sengaja lokasi ujian dipusatkan di Surabaya agar pengkoordinasiannya cepat.

Sedangkan kegiatan ujian CPNSD akan dilaksanakan secara serempak nasional bersamaan dengan penerimaan CPNS kemeterian dan pemkab/pemkot lain pada 8 September dan hasilnya akan diumumkan pada 18 September juga secara online. Adapun materi yang diujikan adalah tes kompetensi dasar yang terdiri dari tes wawancara kebangsaan, intelegensi umum, dan karakteristik pribadi.

Tahun ini, jumlah formasi CPNSD yang disiapkan Pemprov Jatim 148 formasi terdiri atas 90 formasi tenaga kesehatan dan 58 tenaga teknis. Untuk formasi kesehatan, sebanyak 36 formasi diperuntukkan bagi dokter spesialis, sisanya dokter gigi, perawat, perawat gigi dan bidan.

Pemprov Jatim tidak bertanggung jawab atas pungutan atau tawaran berupa apapun oleh oknum yang mengatasnamakan pegawai Pemprov atau panitia. Dalam hal pendaftaran, panitia tidak menerima surat keterangan kelulusan atau ijasah sementara.

Bagi Pelamar yang memenuhi persyaratan administrasi pendaftaran akan mendapat nomor peserta ujian dan disampaikan ke alamat pelamar yang bersangkutan melalui kantor pos. Tanda nomor ujian itu harus ditunjukkan saat mengikuti ujian. (red)

 

Foto : Ilustrasi ujian rekrutmen CPNS

Related posts

Pelayanan Pada Masyarakat Harus Cepat Tanpa “Amplop”

kornus

Dirpascasarjana STTAL : Wujudkan Penguatan Akuntabilitas Kinerja Prajurit dan PNS di lingkungan STTAL

Menteri ESDM Diperiksa KPK Terkait Suap PLTN Riau

redaksi