KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Tim Abmas ITS Latih Sistem Olahan Air Limbah Domestik

Tim Abmas ITS dari Departemen Teknik Lingkungan saat pelatihan IPAL di Tuban.

Surabaya (mediakorannusantara.com) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menunjukkan kepeduliannya terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dengan membantu memberikan solusi yang tepat. Kali ini, salah satu tim Abmas ITS menunjukkan pengabdiannya dengan memberikan pelatihan pemeliharaan dan perawatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kepada pengelola air limbah domestik yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur.

Ketua Tim Abmas ITS Ipung Fitri Purwanti ST MT PhD mengungkapkan, meskipun IPAL sudah masif digunakan, tetapi pengoperasiannya belum banyak yang sesuai dengan prosedur. “Maka dari itu, kami hadir untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungannya sehingga pencemaran air pun bisa diatasi,” tuturnya.

Ipung menjelaskan, wilayah Tuban sudah banyak menggunakan IPAL komunal, yaitu sarana pengolahan limbah cair yang dapat digunakan secara bersama. Menurut keterangannya, satu IPAL bisa disalurkan oleh 5 hingga 50 rumah. “Selama satu hari, pengelola IPAL dilatih untuk mengoperasikan dan memelihara Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) yang sesuai dengan standar prosedur,” paparnya.

Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS ini menuturkan bahwa saluran IPAL di tempat tersebut jarang dibersihkan, sehingga berisiko terjadinya penyumbatan pada pipa IPAL. Tidak hanya itu, saluran IPAL yang tidak dibersihkan juga mengakibatkan terganggunya sistem pengolahan air serta kelebihan beban karena banyak sampah dan lumpur dari pemukiman warga.

Contohnya, siklus pengolahan IPAL secara anaerobik harus dibersihkan setidaknya dua hingga tiga tahun sekali. Hal itu disebabkan oleh proses anaerobik menghasilkan banyak lumpur. Jika tidak dibersihkan, lumpur akan mengendap secara terus-menerus sehingga lumpur tergerus ke dalam pipa dan menyebabkan penyumbatan. “Prosedur pemeliharaannya sederhana, tetapi berakibat fatal jika tidak dibersihkan secara berkala,” tandasnya.

Pelatihan yang berlangsung pada 6 Oktober lalu ini merupakan undangan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Kabupaten Tuban. Tim Abmas ITS diundang untuk membantu optimalisasi pengolahan air limbah domestik. “Kalau sungai dijaga kebersihannya, manfaatnya pun kembali ke kita, biota air lebih sehat dan kita terhindar dari penyakit yang berasal dari air itu,” ungkap Sekretaris Departemen Teknik Lingkungan ITS itu.

Menurut Ipung, pelatihan yang diinisiasi oleh Laboratorium Remediasi Departemen Teknik Lingkungan ITS ini perlu diimplementasikan di daerah lain mengingat antusiasme peserta saat pelatihan. “Kami berharap pengolahan limbah domestik dapat berjalan lebih optimal dan rutin setelah pelatihan ini,” pungkasnya. (jack)

Related posts

Warga Keluhkan Tak Adanya Layanan Pembayaran PBB

kornus

Pakde Karwo : Transmigrasi Untuk Sejahterakan Rakyat

kornus

Begini Aksi para Remaja Rumdinas Lanal Denpasar menyikapi Ramadhan ditengah Pandemi