Surabaya (KN) – Komisi C DPRD Jawa Timur akan melakukan evaluasi terhadap kinerja atau core bussines Badan usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Jatim. Evaluasi ini dilakukan karena target capaian deviden BUMD untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2016 yang mengalami koreksi atau penurunan.Ketua Komisi C DPRD Jatim, Thoriqul Haq, Rabu (24/8/2016 mengatakan, dalam APBD murni, target PAD dari 12 BUMD milik Pemprov Jatim sebanyak Rp 365.628.523. Namun dalam P-APBD dikoreksi menjadi Rp 363.056.341.058 atau berkurang sekitar Rp 2.572.528.465.
Menurut Thoriq, kendati deviden yang disetorkan ke PAD menurun sedikit. Tapi rata-rata kinerja BUMD Jatim meningkat. Diantaranya, PDAB, PT Bank Jatim, PT BPR UMKM, PT PJU, PT Jamkrida dan PT Askrida.
Sedangkan BUMD yang kinerjanya turun adalah PT PWU dan PT SIER. Dimana target deviden PT PWU 2016 turun drastis dari Rp 4.567.000.000 menjadi Rp 1.800.000.000. Sedangkan PT SIER dari target Rp 8 miliar turun menjadi Rp 7 miliar.
Thoriq yang juga politisi PKB ini juga tidak memungkiri ada sejumlah BUMD Jatim yang merugi, sehingga setoran deviden PAD nol (kosong). Diantaranya, PT JNU/PT.JIM, PT JPU/ PT JMU dan PT JKU. “Ketiga BUMD itu akan kita evaluasi untuk penataan ulang core bussines, bahkan kalau perlu dimarger supaya lebih produktif dan profit,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota komisi C lainnya, Sri Untari mengatakan bahwa seluruh BUMD Jatim optimis memenuhi target PAD yang sudah ditentukan. Hanya saja dalam realisasinya masih belum 100 persen karena masih ada waktu tiga bulan yang tersisa di tahun 2016 ini. (wan)