KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Sedekah Bumi Desa Bluru Kidul Sidoarjo Dimerihakan Dengan Berbagai Kegiatan

Sidoarjo (KN) – Sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT, banyak cara yang dilakukan. Salah satunya adalah dengan menggelar sedekah bumi, seperti yang dilakukan oleh warga desa Bluru Kidul, Kecamatan Kota Sidoarjo, Jum’at  dan Sabtu (13 -14/7) kemarin.Di Pendopo Balai Desa Bluru Kidul digelar berbagai rangkaian kegiatan selama dua hari dua malam. Rangkaian kegiatan itu diawali dengan Khotmil Qur’an pada hari pertama pukul 05.00 Wib, kemudian dilanjutkan dengan tasyakuran usai sholat Jum’at.

Dalam tasyakuran tersebut ada yang berbeda. Sekitar 50 anak yatim piatu dari Desa Bluru Kidul dan tokoh masyarakat ikut berpartisipasi. Keakraban, guyub dan kerukunan warga terlihat di antara mereka. Kebersamaan itu terlihat jelas ketika warga, anak yatim piatu & perangkat desanya melakukan doa bersama kepada leluhur desa dan pada saat menyantap bersama tumpeng yang disediakan oleh panitia.

Kepada wartawan, Kepala Desa Bluru Kidul Tri Prasetyono, SH mengatakan, bahwa rangkaian kegiatan ruwat desa atau sedekah bumi ini digelar sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan. “Saya sebagai Kepala Desa bersyukur banget, Alhamdulillah kehidupan masyarakat desa Bluru Kidul ayem tentrem dan tidak pernah ada keriubutan,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya.

Tasyakuran & kirim do’a untuk leluhur desa ini pun diakhiri dengan pembagian santunan kepada anak yatim piatu yang saat itu juga dihariri oleh Kepala Desaesa. Kendati demikian, rangkaian kegiatan masih berlanjut. Malam harinya ada pengajian umum oleh ustadz Drs. H. Abdul Kifli MSi., dari Sidoarjo. Pengajian umum ini pun tidak hanya dihadiri oleh warga desa, tetapi dari masyarakat luar desa pun banyak yang hadir. Dengan gaya santai dan menghibur, ustadz memberikan tausiyah. Dengan begitu masyarakat yang ikut hadir pun tidak ada yang merasa bosan. Selain itu, dengan ikut menghadiri pengajian umum ini, bagi masyarakat terasa komplit. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan diri menjelang ibadah puasa Ramadlan yang kurang beberapa hari lagi.

Indra misalnya, salah satu warga desa Bluru Kidul ini menginginkan ibadah puasanya nanti di bulan Ramadhan sempurna. Karena itu dia menyempatkan untuk hadir dalam pengajian umum tersebut. Apalagi pengajian ini dikemas menarik dan tidak membuat bosan yang mendengarkan. “Menjelang puasa, saya ingin jiwa dibersihkan dulu. Karena itu saya sempatkan untuk datang,” katanya.

Desa Bluru Kidul yang letaknya tidak lebih dari 5 kilometer ke arah timur dari jantung kota Sidoarjo ini di huni 16 ribu warga dengan berbagai macam jenis mata pencaharian. Terbagi menjadi 77 RT dan 16 RW, dan kegiatan sedekah bumi ini merupakan event tahunan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, seluruh warga dari anak – anak sampai dewasa tumplek blek di pelataran & pendopo balai desa. “Selain untuk mengenang jasa leluhur desa, juga untuk melestarikan tradisi budaya Jawa yang saat ini sudah hampir punah terkikis oleh kebudayaan barat,” jelas Tri Prasetyono.

Wujud pelestarian budaya tersebut dituangkan di hari kedua sedekah bumi, Sabtu (14/7), yaitu dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk bersama dalang Ki Mauludin dengan lakon Wahyu Pengayoman. Namun sebelumnya masyarakat di hibur oleh penampilan campursari Mulyo Budoyo. Penampilan group campursari tersebut sangat menghibur penonton dengan tembang – tembang khas Jawa. Dan di siang harinya ada wayang ruwat bersama dalang Ki Soleh dengan lakon Seno Babat.

Kepala Desa Bluru Kidul ini juga memaparkan tentang program program kerjanya yang utama. Yaitu, pemerataan pembangunan dan pemanfaatan aset desa untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.  (edw)

Foto : Tri Pasetyono, Kepala Desa Bluru Kidul sedang memotong tumpeng dalam Tasyakuran Sedekah Bumi di Pendopo Balai Desa

Related posts

Ribuan Sopir Angkot di Medan Mogok Kerja Protes Angkutan Online

redaksi

Tolak Deklarasi, PSK Dolly – Jarak dan Mucikari Menggelar Aksi Damai di Area Lokalisasi

kornus

PBNU : Sudah Saatnya Warga NU Menjadi Gubernur Jatim

kornus