Jakarta (KN) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksikan Indonesia Crude Price (ICP/harga minyak mentah Indonesia) pada 2013 dikisaran US$ 100-US$ 120 per barel.Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, proyeksi ICP tersebut berdasarkan perkembangan realisasi ICP dan harga minyak dunia dari berbagai sumber. Selain itu, masih tingginya ketidakpastian faktor-faktor yang mempengaruhi harga minyak, seperti pertumbuhan ekonomi dan kondisi geopolitik di kawasan penghasil minyak.
“Prediksi harga minyak dunia pada 2013 berdasarkan berbagai sumber berkisar antara US$ 100-120 per barel,” papar Jero di Komisi VII DPR RI, Senin (11/6/2012).
Ia menjelaskan, harga minyak dunia cenderung mengalami peningkatan di triwulan I 2012, sebagai akibat dari memburuknya situasi geopolitik di Timur Tengah. Selain itu juga belum pulihnya krisis utang dan finansial Eropa dan Amerika.
Namun, lanjut Jero, cenderung turun di awal trilwulan II 2012 akibat mulai meredanya ketegangan di Timur Tengah dan membaiknya perekonomian Amerika.
Pada tahun ini, berdasarkan APBNP 2012 harga ICP dipatok US$ 105 per barel. Realisasinya rata-rata sampai dengan 8 Juni 2012 sebesar US$ 116,84 per barel. (red)