Surabaya (KN) – Guna memantau kondisi keamanan di perkampungan dan tempat yang sulit dijangkau oleh kendaraan patroli polisi, Kepolisian Daerah (Polda) Jatim meluncurkan tim sepeda patroli dialogis dengan membagikan 600 unit sepeda angin kepada 32 satuan kerja (satker) di lingkungan Mapolda Jatim.Sepeda angin yang akan digunakan patroli dialogis itu diserahkan langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko saat upacara, di Mapolda Jatim, Selasa (15/5). “Dengan bersepeda anggota saya bisa berpatroli di tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh kendaraan sepeda motor. Semua itu demi lebih mendekatkan antara Polri, Khususnya di wilayah Jatim yaitu mendekatkan polisi dengan masyarakat,” ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Hadiatmoko saat ditemui usai acara upacara penyerahan sepeda angin di Mapolda Jatim, Selasa (15/5).
Dikatakannya, pihaknya sudah memiliki sumberdaya manusia, sistem, dan peraturan yang cukup, tapi peralatan yang kurang, karena itu, sarana ini sangat membantu. “Nanti, petugas sepeda patroli dialogis akan sehat, hemat energi, tidak mencemari lingkungan dengan polusi, dan akan dapat menghampiri kawasan yang tak terjangkau,” ujar kapolda Jatim saat didampingi oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib.
Maka itu pihaknya meminta Direktur Sabhara Polda Jatim untuk mengadakan lomba untuk petugas sepeda patroli dialogis. “Kalau bisa coba didata jumlah kawan mereka dalam seminggu,”paparnya.
Ia berjanji akan memberikan hadiah bagi polisi yang paling banyak mendapatkan kawan. “Dengan begitu, polisi akan mengenal masyarakat dan masyarakat mengenal polisi,” ujarnya.
Ia menambahkan, sepeda bantuan itu akan dicatat sebagai inventaris negara. untuk itu, setiap sepeda diberi nomor angka urut seperti Dit Sabhara, Dit Lantas dan lainya. Pemberian nomor urut itu untuk lebih mudah mengontrol jumlah sepeda angin tersebut.
“Mudah-mudahan dengan sepeda angin, bandan kita bisa lebih sehat dan saat beraktivitas tak ada lagi istilah mengeluh badan loyo. Untuk itu, saya harapkan semua anggota yang mendapat sepeda bisa tiap hari berolahraga,” ujarnya.
Maka itu ia mengharapkan program yang dicanangkan itu akan membuat Surabaya aman hingga berdampak pada keamanan di Jatim. “Kalau Jatim aman, maka perekonomian akan naik, sehingga masyarakat akan naik juga kesejahteraannya. Saat ini, perekonomian Jatim sudah bisa 7,2 persen,” tandasnya. (wan)