Jakarta, mediakorannusantara.com – Disrupsi digital tidak bisa dihindari seiring perkembangan era digital secara global. Hal itu akan berdampak besar pada seluruh sektor.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan disrupsi digital bahkan akan memformat ulang sektor industri dan
“Hadirnya disrupsi digital akan memformat ulang banyak industri dan ekonomi,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN), Erick Thohir, dalam keterangan tertulisnya, sdi Jakarta, Minggu (15/5/2022).
Menurut Menteri Erick, disrupsi digital bisa dilihat jelas pada kenyataan tujuh dari 10 perusahaan terbesar di dunia merupakan perusahaan teknologi.
Kenyataan ini dinilai menjadi sinyal terjadinya perubahan besar dalam industri, bahwa eksplorasi sumber daya manusia kini nilainya sudah melebihi industri sumber daya alam.
Disisi lain, hal ini generasi muda diharapkan bisa melihat situasi ini untuk dapat meningkatkan kinerjanya seiring tingkat persaingan yang semakin tinggi karena banyak jenis pekerjaan yang hilang pascadigitalisasi.
“Artinya akan terjadi perubahan signifikan dalam hal pekerjaan. Ini yang perlu diantisipasi,” imbuhnya.
Menteri Erick juga meminta agar gelombang digitalisasi ini tidak membuat generasi muda bersikap pasif terhadap serbuan produk asing, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Oleh karena itu Menteri BUMN menegaskan agar anak muda Indonesia harus bisa menekuni bidang teknologi, khususnya teknologi digital.
Jika generasi muda bangsa telah menguasai seluk beluk teknologi digital Menteri Erick optimistis Indonesia akan semakin mampu bersaing dalam percaturan ekonomi dunia yang baru.
“Kita sudah menghadapi first wave dengan hadirnya media online. Kemudian second wave dengan hadirnya beragam aplikasi. Kemudian third wave dengan hadirnya metaverse. Jangan sampai semua ini jadi sekadar arena yang dikuasai produk asing,” pungkasnya.(wan/in)