Jakarta (mediakorannusantara.com) – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa saat ini Indonesia belum teramati varian baru Omnicron. Varian baru inilah yang merupakan faktor utama terjadinya lonjakan.
Hal tersebut dikatakan Menkes Budi saat konferensi pers Minggu (28/11/2021) secara virtual.
Menkes Budi mengatakan kasus konfirmasi positif ada di sembilan negara, sebanyak 128 kasus.
“Kasus probable masih mungkin ada di empat negara lainnya, total ada 13 negara. Jadi kita tidak perlu panik, terburu-buru, dan mengambil kebijakan yang tidak berbasis data,” kata Menkes Budi.
Lanjut Menkes Budi, dari kesembilan negara paling banyak di Afrika Selatan, Bostwana, Hongkong, Inggris, dan Australia.
Untuk negara-negara yang sudah terkonfrimasi ada, yang paling banyak penerbangan ke Indonesia adalah Hongkong, Italia, Inggris dan Afrika Selatan.
Sedangkan untuk negara-negara yang kemungkinan ada, paling besar dari Belanda dan Jerman.
Menkes Budi pastikan semua kantor karantina pelabuhan udara, laut, dan udara bekerja keras dan kebijakan Indonesia untuk kedatangan internasional harus di PCR.
Jika hasilnya terkonfrimasi positif, Menkes Budi mengatakan harus dilakukan Genome Sequence, sehingga bisa diketahui ada varian baru atau tidak.
Varian Baru Corona Virus
Menkes Budi mengatakan dunia dan Indonesia saat ini lebih cepat dan lebih canggih untuk mengidentifikasi varian-varian baru. Jadi, ada Alfa, Beta, Delta, dan setiap ada varian baru terjadi lonjakan kasus.
Varian Omicron karena mutasi sangat banyak dan mutasi-mutasi berbahaya dari varian-varian sebelumnya. Menkes Budi mengatakan mutasi ada 50 macam, 30 diantaranya ada di Spike Protein (mahkota dari korona).
Serta banyak mutasi-mutasi dari varian Alfa, Beta, Delta, dan Gama yang berbahaya di identifikasi. Mutasi yang berbahaya dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu mutasi yang meningkatkan keparahan.
Kelompok kedua yaitu mutasi yang meningkatkan transmisi penularan, dan ketiga kelompok escape immunity.
”Khusus Omicron ini masih berjalan. Masyarakat untuk tidak termakan berita-berita hoaks yg seakan-akan menjadi ahli virulogi. Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan selalu dengan berbasis data,” kata Menkes Budi.
Varian Omicron telah teridentifikasi pada 9 November 2021 dan langsung menjadi Under Investigation oleh World Health Organization (WHO) pada 24 November. Kemudian ditingkatkan menjadi varian of concern pada 26 November dan Indonesia menindaklanjuti pada 28 November 2021.(ip/sup)