KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Mahfudz MD : Sukses Butuh Perjuangan dan Kerja Keras

Digital CameraSurabaya (KN) – Mahfudz MD memberikan smangat kepada peserta Perkemahan Wirakarya Ma’arif NU Nasional tahun 2013, dalam sesi acara ceramah ilmiah, selasa 25 Juni 2013. Dalam kesempatan ini, Mahfudz MD memaparkan tiga hal penting yang harus dimiliki oleh semua peserta tentang cara menggapai kesuksesan. Menurut mantan ketua Mahkamah Kons titusi ini, cara pertama untuk bisa sukses adalah butuh perjuangan. Tanpa perjuangan yang sungguh-sungguh tidaklah mungkin kesuksesan itu akan mampu kita gapai.

Kedua adalah bekerja keras. Bekerja keras dalam segala bidang dan di tempuh dengan cara yang benar. Sedangkan cara yang ketiga adalah berani menghadapi tantangan. “Sebagai generasi muda Nahdlatul Ulama, kalian harus siap menghadapi tantangan yang ada di depan. Jangan pernah merasa tidak mampu sebelum mengerjakan atau merasa minder dengan kemampuan kita.” Tandas tokoh kelahiran madura yang juga kader Ma’arif ini.

Lebih lanjut Mahfudz menandaskan, sebagai warga Nahdlatul Ulama, kita harus merasa bangga karena NU telah melahirkan banyak sekali tokoh dan pemimpin yang cukup disegani. Satu diantara tokoh yang bisa kita banggakan dan kita teladani adalah Hadrotussyeich KH Hasyim Asy’ari. Seorang ulama besar dan kharimatik yang mampu menggerakkan jutaan massa untuk melawan penjajah dengan resolusi jihadnya.

“ Untuk itu, mari kita bangun semangat utamanya bagi kader-kader muda NU dimanapun mereka berada untuk selalu siap menghadapi tantangan dan mengemban amanat dengan sebaik-baiknya.” Ujarnya.

Mahfudz MD memaparkan, sejarah mencatat betapa hebatnya tekanan yang diterima oleh orang-orang NU dimasa lalu, ternyata tidak mampu mematahkan semangat orang-orang NU untuk melahirkan tokoh-tokoh hebat di masanya. Pandangan negative terhadap santri yang diidentikkan dengan istilah kaum pinggiran, tidak maju dan terbelakang, ternyata terpatahkan dengan kenyataan telah banyak lahirnya tokoh-tokoh nasional yang berasal dari kalangan pesantren atau NU.

“Tercatat, nama Alwi Syihab, mantan Menteri Luar Negeri di era pemerintahan Gus Dur. Ada lagi ibu Khofifah Indar Parawansa, yang sekarang maju sebagai calon gubernur Jawa Timur dan saya sendiri yang pernah menduduki jabatan sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Itu semua adalah produk-produk pesantren, santri NU, yang nyatanya mampu dan sukses mengemban amanat yang diberikan.” Ujar tokoh yang digadang-gadang oleh banyak pihak sebagai calon presiden Indonesia penuh semangat ini. (red)

 

Foto : Mahfud MD

 

Related posts

DPRD Jatim Minta Pemprov Menambah Sekolah SMA/SMK Negeri Baru di Surabaya

kornus

Kementerian PUPR bangun tiga Rusunawa MBR di Jawa Timur

Rektor ITS Terima Penghargaan dari Filipina

kornus