KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

KPU Gelar Apel Gerakan Coklit Nasional Pilkada Serentak 2018 di Surabaya

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai melakukan pendataan tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit) daftar pemilih Pilkada serentak 2018. Tahapan coklit ditandai dengan apel bersama di Balai Kota Surabaya. Apel tahapan coklit ini dipimpin langsung oleh ketua KPU RI, Arif Budiman dengan didampingi Walikota Surabaya Tri Risma Harini, di halaman Balai Kota Surabaya, Sabtu (20/1/2018).

Seusai apel, Walikota Surabaya Tri Rismaharini melepas keberangkatan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), dalam pelaksanaan tahapan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih tahun 2018, pada apel kesiapan penyelenggara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim.

Gerakan Coklit Nasional ini digelar secara serentak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di seluruh Indonesia, termasuk Kota Surabaya pada 20 januari 2018 hingga 19 Pebruari 2018.

Sebelum turun ke lapangan, para petugas sebelumnya telah dibekali dengan bimbingan dan pembekalan. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada petugas PPDP agar lebih teliti dalam melakukan kroscek data di lapangan, lebih baik sebelumnya juga dilakukan kroscek ke pihak Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setempat, agar bisa didapatkan data yang valid.

Menurutnya, jika ada permasalahan di lapangan terkait selisih angka, agar segera dikomunikasikan terlebih dahulu kepada pihak kelurahan dan kecamatan, karena ini menyangkut kesejahteraan 38 juta warga Jatim.

“Mari kita lakukan dengan tulus dan ikhlas, kalau warga Jawa Timur lebih sejahtera maka Insyaa Allah kita juga mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutur walikota.

Total jumlah PPDP yang terlibat dalam gerakan coklit ini sebanyak 4.284 dari 31 kecamatan se-Kota Surabaya.

Ketua KPU Pusat Arief Budiman mengemukakan, gerakan coklit serentak nasional dilakukan untuk mengigatkan semua pihak bahwa petugas akan memulai pekerjaan diawal, bertujuan tidak hanya mengigatkan kepada penyelenggara pemilu, namun juga mengigatkan kepada masyarakat pemilih, dan seluruh stakeholder. Sistem tahapan coklit ini dilakukan serentak di Indonesia mulai 20 Januari sampai 18 Februari 2018.

 

Arief menyampaikan, kegiatan Coklit merupakan kegiatan pencocokan data di lapangan, bertemu langsung dengan pemilih. Setiap PPDP hari ini ditarget mendatangi lima rumah, jika berhasil, maka KPU se-Indonesia berhasil mendatangi sebanyak 1,9 juta rumah se-Indonesia.

“Kalau itu berhasil kita lakukan, maka akan dicatat oleh MURI, gerakan Coklit serentak Nasional dengan jumlah rumah yang didatangi dan jumlah pemilih yang didata terbesar, terbanyak dalam satu hari,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito mengatakan, untuk petugas coklit di Jatim KPU melibatkan 68 ribu lebih petugas TPS, dan ditambah petugas dari KPU bersama-sama mendatangi rumah-rumah warga untuk meneliti dan mencocokkan data pemilih. “Warga tidak perlu menyiapkan data apa-apa karena petugas hanya mencocokkan dan meneliti identitas yang bersangkutan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, petugas pemutakhiran data dibentuk di masing-masing kelurahan, petugas itu mudah dikenali dan tahu detail tentang warga yang punya hak pilih. KPU juga melibatkan pengurus RT untuk mengantisipasi kesulitan petugas mendatangi warga. Petugas membawa identitas Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). (KN01)

Related posts

Halal Bihalal Hari Pertama Masuk Kerja, DPRD Surabaya Optimalkan Kinerja

kornus

SIG Berangkatkan 990 Pemudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur

kornus

Hari Pertama Masuk Kerja DPRD Surabaya Gelar Halal Bihalal, Adi Sutarwijono: Kembali Bekerja, Melayani Masyarakat

kornus