KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Indonesia Waspada Hepatitis Akut, Anggota Komisi E Hadi Dediyansah Minta Dinkes Jatim Siapkan Posko Pengaduan

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Indonesia tengah mewaspadai kejadian kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui etiologinya atau penyebabnya. Hal ini sebagaimana menindaklanjuti Surat Edaran Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang belum Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022 lalu.

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Hadi Dediyansah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak panik tetapi siaga dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Sebab menurutnya, hepatitis bukanlah penyakit baru dan sudah ada sejak dahulu.

“Kami berharap kepada masyrakat dalam situasi kondisi semacam ini tetap tenang, tetap waspada dan tetap menjaga protokol kesehatan. Karena (penyakit) ini sudah pernah ada dan berjalan di Indonesia, khususnya di Jatim,” kata Hadi Dediyansah, Sabtu (7/5/2022).

Ia menilai, sebenarnya hepatitis merupakan penyakit yang dikategorikan tidak begitu rawan, atau tidak begitu membahayakan. Namun, kata dia, yang terpenting adalah bagaimana penanganan yang dilakukan pihak medis itu betul-betul terjamin.

“Terkait dengan hepatitis yang dikenal dengan penyakit kuning ini seyogyanya Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim untuk memantau secara langsung agar penyebarannya tidak seperti pandemi Covid-19,” ujar anggota DPRD Jatim dari Dapil Jatim I (Kota Surabaya) ini.

Oleh karenanya, pihaknya juga meminta Dinkes Jatim untuk membentuk posko pengaduan atau posko pengawasan di masing-masing fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Utamanya di setiap rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

“Bilamana memang ini ada wabah yang menyebar, sesegera mungkin diantisipasi, ditindaklanjuti, disigapi pengobatannya di masing-masing wiayah,” harapnya.

Meski demikian, Hadi Dediyansah juga kembali mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak memunculkan rasa ketakutan yang berlebihan. Karena menurutnya, tidak ada penyakit yang tidak bisa diobati. “Semua penyakit ada obatnya, yang penting masyarakat tetap tenang,” pesan politisi Partai Geindra Jatim ini.

Di sisi lain, pihaknya juga meminta Dinkes Jatim agar memaksimalkan kembali tim yang sebelumnya menangani hepatitis tersebut. Dengan harapan, tim ini dapat mengantisipasi penyebaran penyakit hepatitis agar tidak semakin meluas.

“Tim yang sudah berjalan yang terpenting dihidupkan kembali, disemarakkan kembali, agar mengantisipasi hal-hal ini (hepatitis) tidak meluas sedemikian rupa,” jelasnya.

Di lain hal, Hadi Dediyansah juga meminta Dinkes Jatim agar memantau perkembangan kasus hepatitis di Indonesia. Sehingga bilamana ditemukan kasus di wilayah Jawa Timur, bisa segera atau sedini mungkin diantisipasi. “Harapan Komisi E DPRD Jatim, Dinkes tetap pro aktif, masyarakat tetap tenang dan menjaga protokol kesehatan,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mempublikasikan tentang KLB Hepatitis jenis ini pada 15 April 2022. Publikasi dimuat setelah Inggris Raya melaporkan adanya peningkatan kasus signifikan pada pasien hepatitis dimana tak ditemukannya virus A-E dalam penelitian laboratorium.

Barulah kemudian pada akhir April 2022, kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui penyebabnya ini menyerang Indonesia. Tercatat, ada tiga pasien anak yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit Jakarta.  (KN01)

Foto : Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Hadi Dediyansah. 

 

Related posts

Aburizal Bakrie Optimistis Partainya Akan Meraih Suara 35 Persen Pada Pemilu 2014

kornus

Jelang Politik Nasional, Pers Dituntut Mampu Tampil Berimbang dalam Pemberitaan

kornus

Pemerintah Terbitkan Inpres Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas