KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gubernur Jatim Hentikan Pengiriman Beras ke Provinsi Lain

berasSurabaya (KN) – Dalam kondisi kemarau panjang berdampak pada penurunan produksi padi di Jawa Timur. Bahkan, stok beras Jatim yang dikelola Perum Bulog Divre Jatim kini hanya cukup untuk ketersediaan lima bulan ke depan. Dengan keterbatasan stok itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengambil langkah kebijakan menghentikan pengiriman beras kualitas medium ke provinsi lain. “Saya sudah kirim surat ke Presiden untuk meminta izin Jatim tidak mengirim beras ke provinsi lain. Ini karena stok kita hanya cukup untuk lima bulan, sementara musim tanam awal tahun akan mundur karena musim hujannya juga diperkirakan mundur,” kata Gubernur Soekarwo, Jumat (30/10/2015).

Ia menuturkan, ketersediaan stok beras Jatim untuk kebutuhan raskin (beras untuk masyrakat miskin) masih cukup sampai Desember dan jatah bulan ke-13 dan 14. “Jumlah stok beras medium Bulog Jatim dari hasil pembelian sebanyak 246 ribu ton. Beras Bulog Jatim ini jangan dikirim ke luar provinsi,” tegasnya.

Diperkirakannya, stok tersebut cukup untuk alokasi raskin sampai Maret 2016 dengan asumsi kebutuhan beras medium sebanyak 45 ribu ton per bulan. Sementara prediksi panen dari tanam akhir tahun ini baru dimulai awal Februari dan Maret 2016 mendatang.

Sedangkan untuk stok beras medium yang biasa digunakan untuk operasi pasar masih sangat cukup. “Kalau beras premium, stok Bulog banyak. Ini yang terbatas kualitas medium untuk jatah raskin yang biasa dikirim ke provinsi lain,” ujarnya.

Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti menjelaskan, stok beras medium secara nasional saat ini sekitar 1,1 juta ton. Stok itu bakal keluar sekitar 500.000 ton pada Oktober dan November 2015 untuk raskin. Bulan Desember, penyaluran akan menjadi dobel seiring dengan rencana pemerintah menambah beras raskin. Alhasil, di bulan Desember, Bulog harus mengeluarkan beras hingga 500 ribu ton.“Sampai akhir Desember stok beras masih cukup, tapi hampir habis, karena hanya memiliki sisa stok 100 ribu ton beras medium,” ujar Djarot.
Menurutnya, stok yang ada saat ini tak akan cukup mengamankan pasokan hingga menunggu panen pada Maret dan April 2016 tahun depan. (rif)

Related posts

Kunjungan Kehormatan Pangab Korea

kornus

Unifil Periksa Kesiapan Operasional Indobatt

kornus

Tahun 2023, BPSDM Jatim Kembali Buka Program ASN Belajar

kornus