Surabaya (KN) – Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Surabaya akhirnya mengambil sikap tegas terkait polemik internal fraksi Partai Demokrat (FPD). Ini terkait upaya pelengseran Wishnu Wardhana (WW) dari jabatan sebagai Ketua DPRD Surabaya paska turunnya surat DPP PD untuk pemecatan WW.Dalam masalah ini, Golkar tidak memiliki kepentingan apapun. Namun jika fraksinya diseret untuk ikut berpolemik di internal partai lain, bukan sesuatu yang bijaksana. Masalah tersebut, fraksi akan mengembalikan kepada yang bersangkutan.
“Intinya, Golkar secara komposisi, tidak akan mencampuri urusan rumah tangga orang lain. Sikap partai jelas, secara hubungan pribadi dengan WW tidak ada masalah. Namun, secara kelembagaan di dewan, semua sudah tahu fraksi kami selalu berseberangan sejak dari awal,” tegas Adies Kadir, anggota Komisi A DPRD Surabaya, di kantor DPD Golkar Surabaya Jl Adityawarman, disela rapat koordinasi pencalegan, (Minggu (24/2/2013).
Sebaliknya, kata Adies, jika pengganti WW tidak lebih hebat atau lebih ‘berani’, bukan tambah membuat suasana gedung dewan membaik. Malah akan semakin membuat kondisi di dewan amburadul. Karena sejak awal, internal FPD sendiri tidak ‘berani’, dan terkesan seolah menjadikan fraksi-fraksi lain untuk maju yang paling terdepan.
“Pastinya, fraksi kami juga ingin mengukur calon pengganti yang diusung nanti. Paling tidak kemampuan harus setara. Di internal Demokrat, kami yakin ada yang memiliki kemampuan minimal sama dengan Pak Wishnu. Kalau kemampuan penggantinya tidak sama, untuk apa. Kan percuma saja,” tandas Adies.
Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini menjelaskan, jika langkah internal Demokrat mengajukan calon pengganti tidak setara dengan kemampuan WW yang dinilai berani, dipastikan langkah tersebut tidak akan mendapat dukungan dari fraksi lain.
“Sekarang saja, kami melihat kesannya ‘kucing-kucingan’, tidak mau berhadap-hadapan langsung. Ini kan tidak fair. Mestinya, yang punya gawe itu dulu yang terdepan, baru lainnya,” katanya. (anto)
Foto : Adies Kadir