KORAN NUSANTARA
hukum kriminal indeks

Densus 88 Kembangkan Kasus Penyidikan Teroris Kelompok Harakah Sunny

Jakarta (KN) – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terus mengembangkan kasus penyidikan teroris dari kelompok Harakah Sunny Untuk Masyarakat Indonesia (HASMI) yang diamankan sebanyak sebelas orang.“Kita juga melakukan pengembangan dari para tersangka dan tetap melakukan pengusutan dugaan keterkaitan pihak lain,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin (29/10/2012).

Tim Densus, lanjutnya, saat ini fokus pengamanan barang bukti dan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) masih menginventarisasi dari bahan-bahan material bahan peledak baik di Madiun, Bogor, Jakarta dan Solo.

“Kita punya waktu penentuan status 7x 24 jam terhitung mulai Sabtu (27/10). Kita lihat tujuh hari, evaluasi dan lihat mana yang ditahan, tapi umumnya mereka satu jaringan,” ujarnya..

Boy mengatakan, para terduga teroris, tersebut memiliki motif menyerang para petugas dan terkait pihak asing. Hal itu sementara yang dipelajari dari dokumen dan keterangan terkait film The Innocence of Muslims yang dianggap menodai agama Islam.

“Abu Hanifah pimpinan kelompok ini, profil yang bersangkutan sedang kita gali, karena ini 100 persen yang mereka diamankan adalah muka baru, tapi mereka kita duga kuat punya jaringan dengan kelompok terdahulu,” ungkap Brijen Pol Boy Rafli.

Densus mengamankan mereka yang diduga terkait kelompok tersebut pada Jumat malam (26/10) sekitar pukul 20.00 WIB di Perumahan Puri Amarta Residence nomor B3 Desa Josena Kecamatan Taman Kodya Madiun, telah diamankan dua orang atas nama Agus Anton alias Thoriq, kemudian Warso alias Kurniawan.

Kemudian pada Sabtu (27/10) jam 11.00 WIB, bersamaan dilakukan penangkapan secara serentak oleh Densus. Pertama di Solo diamankan tiga orang yakni Abu Hanifah, pimpinan kelompok HASMI ditangkap di Jalan Lawu Timur, Mojosong, Jebres, Solo.

Kedua atas nama Harun ditangkap di Jalan Sumpah Pemuda, Dukuh Bondowoso, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo. Ketiga Pujianto alias Ari alias Ahmadun yang kedapatan membonceg Abu Hanifah saat penangkapan. Kota ketiga adalah Bogor dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Neglasari Kidul, Kelurahan Leuwiliang, diamankan pertama kali dua orang yakni Emir atau Emirat, kedua Zainuddin.

Setelah penangkapan dilakukan pengejaran terhadap ?orang bernama Usman di daerah Cikaret, sekitar setengah jam dari Leuwiliang. Penangkapan terakhir pada waktu yang sama di Palmerah Barat, Jakarta diamankan pertama dua orang yakni Azhar dan Herman, kemudian dikembangkan langsung ke ke Kebon Kacang, dengan mengamankan Narto.

Ada empat sasaran bom yang akan dilakukan kelompok HASMI yakni Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Plaza 89 yang berseberangan dengan Kedubes Australia dan Kantor Freeport serta Mako Brimob Jawa Tengah. (red)

Related posts

Masuki Musim Kemarau, Ribuan Bunga Tabebuya Bermekaran di Kota Surabaya

kornus

Panglima TNI : Serbuan Vaksinasi, TNI-Polri Terus Bergerak Percepat Pencapaian Herd Immunity

kornus

Mahfudz : Pansel Direksi PDAM Harus Obyektif, Direksi PDAM Harus Diisi Orang yang Berpengalaman

kornus