KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Bagian Kerjasama Ditengarai Jadi Broker Perjalanan Ke Luar Negeri Anggota Dewan

ilustrasi -kunjungan-luar negerirSurabaya (KN) – Ramainya pembicaran tentang perjalanan dinas ke luar negeri para anggota dewan Surabaya akhir-akhir ini, ternyata dikendalikan oleh SKPD Pemkot.Informasi yang dihimpun Koran ini dari lingkungan DPRD Surabaya, menyebutkan bahwa perjalanan dinas atau kunjungan anggota DPRD Surabaya diseting oleh bagian Kerjasama Pemkot Surabaya. Artinya, yang mengatur negara tujuan untuk dikunjungi dan kapan waktunya itu bukan diatur oleh Sekwan DPRD melalui keputusan rapat, tetapi semua itu diatur oleh bagian kerjasama sebagai brokernya.

Seperti diketahui, dalam waktu sebulan tiga empat kloter anggota DPRD Surabaya bisa berangkat jalan-jalan ke luar negeri dari hasil setingan Bagian Kerjasama Pemkot Surabaya.

Sepeti diketahui, meski banyak mendapat sorotan dari berbagai kalangan, bahkan kecaman pun mereka tetap acuh saja dan tetap melenggang. Para wakil rakyat di Surabaya itu  benar-benar memanfaatkan obral kesempatan bglencer ke luat negeri yang dikemas kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri. Secara diam-diam, puluhan anggota dewan yang terbang plesiran ke kota Busan, Korea Selatan dan Jepang.  September-Oktober 2013 ini, setiap bulan ada tiga empat kloter secara bergantian.

Diantaranya Ivy Juana (Komisi B/Fraksi Partai Demokrat), Sudarwati Rorong (Komisi D/Fraksi Partai Damai Sejahtera), Camelia Habiba (Komisi B/Fraksi Apkindo), Khusnul Khotimah (Komisi D/Fraksi PDIP), serta -Musrifah (Komisi C/Fraksi PKB) yang dijadwalkan akan berada di Busan dan baru balik ke Surabaya pada 28 September 2013.

Bahkan secara diam-diam, Senin (23/9/2013) lalu, lima anggota dewan lainnya terbang ke Xiamen, China. Mereka adalah Rio Dharma Imanri Pattiselano (Sekretaris Komisi B/FPDS), Rusli Yusuf (anggota Komisi B/FPD), Erick Reginal Tahalele (anggota Komisi A/FPG), Alfan Khusaeri (Wakil Ketua Komisi A/FPKS), dan KH Moch Naim Ridwan (anggota Komisi A/FPKB). Mereka dijadwalkan baru akan tiba kembali di Surabaya pada 29 September 2013 mendatang. Keberadaan kelimanya di negeri tirai bambu ini, lagi-lagi beralasan untuk kepentingan sister city.

Pada Oktober, empat orang wakil rakyat lainnya juga sudah antre terbang, kabarnya persiapan segala suasuatunya sudah siap tinggal terbang saja. Empat orang anggota dewan yang sudah berangkat ke Kitakyusu Jepang pada 6-12 Oktober 2013 lalu itu, Masduki Toha (anggota Komisi D/FPKB), Junaedi (Sekretaris Komisi D/FPD), Eddie Budi Prabowo (Wakil Ketua Komisi D/FPG), dan Fatkur Rohman (anggota Komisi D/FPKS). Alasanya kelasik, keberangkatan empat orang unsur pimpinan dan anggota Komisi D ini juga katanya terkait sister city.

Kemudian pada 20 Oktober mendatang juga ada satu kloter yang berangkat antara ke kota Busan, Korea atau Jepang.

Dari hasil penelusuran di lingkungan Pemkot, getolnya bagian Kerjasama untuk menyeting memberangkatkan para wakil rakyat itu sampai-sampai mengorbankan kepetingan lain yang akan melakukan studi banding ke kota Busan, Korea tersalip oleh dewan. Padahal sudah dijadwalkan pada akhir Agustus lalu terpending hingga sekarang tak ada kejelasan. Sebenarnya kepentingan lain itu juga tak kalah pentingnya dengan anggota dewan, karena studi banding terkait penataan kota dan pengelolaan sampah yang sangat diperlukan untuk di adopsi sebagai acuan penataan kota dan pengelolaaan sampah di Surabaya.

Sayangnya, Kabag Kerjasama Pemkot Surabaya, Ifron yang beberapa waktulalu dikonfirmasi terkait hal itu selalu mengeles dengan berbagai alasan yang kelasik. Ia mengatakan kalau izinya belum turun, kota tujuan belum memberi jawaban dan sebagainya.

” Ya mana mungkin izin turun kalau diajukan saja belum. Apalagi kota tujuan, kalau surat juga belum disampaikan kesana mana mungkin ada surat balasan dari kota tujuan,” kata sumber PNS di lingkungan Pemkot Surabaya yang enggan disebutkan namnaya.

Ini menimbulkan dugaan, untuk kunjungan ke luar negeri Bagian Kerjasama lebih mengutamakan dewan ketimbang kepentingan lain. Mungkin dewan dianngap lebih menguntungkan dan bisa buat cantolan terkait jabatan ketimbang kepentingan lainya. (red)

 

Ilustrasi- berangkat kumjumham ke luar negeri

Related posts

Dishub Jatim Ganti Trayek Bus Hijau dengan Trans Jatim Koridor II

kornus

Kapuspen TNI : Oknum Pelaku Penamparan Petugas Bandara Soekarno-Hatta Bukan Anggota TNI Aktif

kornus

Diduga Setres, Kepala Inspektorat Surabaya Bentak Wartawan saat Diwawancarai

kornus