KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Menghadapi Tantangan Global, Pemprov Jatim Tanamkan Empat Pilar Kepada Masyarakat

Gubernur-Jatim-Soekarwo-Surabaya (KN) – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo usai Upacara Puncak Hari Jadi ke-68 Provinsi Jawa Timur di Grahadi, Sabtu (12/10) mengatakan, hal tersebut di atas merupakan nilai penting dalam memperingati Hari Jadi ke-68 Prov Jawa Timur 2013.Dikatakan Gubernur Soekarwo, tantangan dan hambatan ke depan semakin kompleks dan multidimensional. Melalui momentum Peringatan Hari Jadi ke-68 Provinsi Jawa Timur, mengajak seluruh komponen masyarakat Jawa Timur untuk terus bersiap diri lahir dan batin menyongsong hari depan yang penuh dengan tantangan. Tapi jangan lupa, hari depan yang penuh tantangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hari kemarin dan hari ini.

Apabila mempunyai pilihan membangun kehidupan politik yang bermartabat, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menekankan musyawarah mufakat sebagai sarana pengelolaan kehidupan politik bersama, Insya Allah hal ini akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa di dalam dunia yang tanpa batas sekarang. Ideologi Pancasila dan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 adalah saripati dari sistem interaksi sosial, politik yang diangkat dari nilai-nilai masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur. Kehidupan sosial yang diwarnai, dijiwai musyawarah mufakat/gotong royong pada dasarnya adalah budaya yang sejak Jawa Timur ada telah teruji.

Budaya khas tersebut telah menjadikan Jawa Timur menjadi satu kawasan yang dinamis, beradab, berakhlak, dan melahirkan masyarakat dan tokoh-tokoh pejuang bangsa yang berintegritas dan berke Indonesia yang paripurna. Pondasi filosofi sosial politik musyawarah dan mufakat berpegang teguh pada nilai-nilai budaya khas Jawa Timur menghasilkan peningkatan kesejahteraan, pemerataan dan keadilan yang menonjol di tanah air ini.

Kemampuan mengelola ekonomi, kesejahteraan yang berbasis pada produk-produk masyarakat Jawa Timur adalah sikap kemandirian ekonomi atau nasionalisme baru dalam bidang ekonomi yang menjadi kekuatan kesejahteraan dalam masyarakat tanpa batas (global). Membela dan mengangkat kepentingan rakyat Jawa Timur utamanya wong cilik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan adalah kewajiban keberpihakan pemerintah kepada yang kalah.

Semua nilai-nilai positif dalam kehidupan sosial, politik berdasarkan musyawarah mufakat yang diambil dari nilai budaya sebagai dasar kepribadian bersama serta mengambil sikap mengutamakan kepentingan rakyat untuk menuju masyarakat adil dan makmur di alam demokrasi yang telah dipilih harus dijaga oleh satu kepatuhan hukum. Sistem hukum dalam alam demokratis yang dirumuskan bersama masyarakat adalah sistem hukum yang tepat karena masyarakat tidak saja sebagai obyek tapi menjadi subyek dalam menjaga demokrasi berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Empat dasar pengelolaan masyarakat Jawa Timur dari proses sejarah yang panjang dan penuh dengan dinamika adalah jawaban memperkuat jati diri masyarakat Jawa Timur menghadapi Afta Plus 2015, baik di bidang ekonomi (Asean Economic Community), di bidang politik dan sosial (Asean Political and Social Community), di bidang kebudayaan (Asean Cultural Community) Jawa Timur siap memasuki global karena karena dijaga oleh empat dasar, salah satunya budaya hukum Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945

Dalam arahannya pada Hari jadi Provinsi Jawa Timur mengatakan, pada hakekatnya merupakan bentuk rasa syukur terhadap perjalanan sejarah yang penuh dinamika hingga sampai kepada kemajuan provinsi Jatim saat ini. Momentum ini sekaligus sebagai bentuk apresiasi bagi para pelaku sejarah Jatim sejak provinsi ini berdiri tanggal 12 oktober 1945 yang telah dengan gigih membangun peradaban yang berakhlaq di Jawa Timur.
Sebenarnya, sejarah panjang masyarakat Jawa Timur sebagai suatu sistem pemerintahan sudah dimulai sejak beberapa abad yang lalu. Sejarah mencatat pada abad 13 hingga 16 kerajaan majapahit telah mampu mendirikan dan membangun NKRI pertama, dari tekad dan semangat pantang menyerah lewat sumpah palapa Maha Patih Gajah Mada. bumi Jawa Timur, brang wetan, melahirkan pula tokoh dan pahlawan pergerakan kemerdekaan, sejak 20 mei 1908 dr. soetomo mendirikan organisasi Budi Utomo sebagai kebangkitan intelektual muda dalam perjuangan kemerdekaan.

Gerakan sejarah ini terus menggelinding yang disemangati oleh keinginan untuk merdeka oleh HOS Cokroaminoto oleh Ir Soekarno, KH Hasyim Asyari dan seluruh masyarakat pejuang di Jawa Timur. Semangat kepahlawanan untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia terus bergerak bagaikan gelombang lautan yang tidak pernah berhenti sebelum menemukan tepinya yaitu kemerdekaan yang sejati. Tokoh-tokoh pahlawan seperti Bung Tomo, RMT Soerjo, dr Roeslan Abdoelgani, Mayor Jenderal Soengkono, dan Mayor Jenderal HR Mohammad, serta jihad para kiai dan dan santri adalah rantai sejarah dan jiwa kepahlawanan yang tak kunjung padam.

Perjalanan sejarah Jawa Timur yang dengan semangat gotong royong, toleran, santun, agamis adalah akhlak yang menjadi menjadi modal dasar eksistensi dan kekhasan masyarakat Jawa Timur. Semangat juang yang tak kenal menyerah untuk mensejahterakan masyarakat Jawa Timur terus dilakukan oleh para pemimpin Jawa Timur sejak RMT Soerjo hingga sekarang. Apa yang dilakukan oleh alm RP Mohammad Noer untuk membangun kesejahteraan rakyat cita-cita “Agawe Wong Cilik Bisa Melu Gumuyu” bisa menjadi pijakan hingga saat ini.

Gubernur Jawa Timur, Soenandar Prijosoedarmo telah meletakkan dasar-dasar yang menjadi panduan perilaku bagi seluruh aparatur di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan pelayanan publik melalui program “Panca Tertib”, yang meliputi tertib program, anggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan serta tertib administrasi.

Aspek pengembangan satuan wilayah pembangunan dalam rangka eksplorasi potensi kawasan untuk mewujudkan keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan, baik dikawasan perkotaan maupun di kawasan pedesaan secara berkesinambungan juga telah menjadi perhatian Gubernur Jawa Timur wahono. Kebijakan yang berkeadilan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut dilanjutkan Gubernur Jawa Timur, Soelarso dengan melakukan pembangunan ekonomi dan kerjasama dengan pihak swasta untuk membuka peluang penanaman modal. demikian pula halnya, dengan Gubernur Jawa Timur, H Moch. Basofi Soedirman yang melanjutkan usaha mewujudkan pemerataan pembangunan di kawasan perkotaan hingga ke pelosok pedesaan melalui pencanangan “Gerakan kembali ke desa”. Melalui program satu desa memiliki satu produk unggulan (one village one product).

Selanjutnya, Gubernur Imam Oetomo S, dengan kebijakan pembangunan ekonomi untuk mengungkit perekonomian Jawa Timur melalui program-program, seperti Jawa Timur sebagai provinsi agribisnis, gerakan terpadu pengentasan kemiskinan (gerdu taskin), pembangunan jembatan Surabaya Madura (Suramadu),Jalan Lintas Selatan(JLS), dan jalan-jalan tol untuk memperluas akses transportasi masyarakat.

Setalah upacara Soekarwo memberikan apresiasi terhadap mereka yang berprestadi di Jawa Timur. Apresiasi tersebut adalah memberikan penghargaan kepada kapupaten perawat jalan terbaik, camat terbaik, lurah terbaik dan beberapa guru dan masyarakat yang berprestasi dibidangnya. (rif)

Related posts

Gubernur Pimpin Apel Siaga Darurat Bencana dan Pengamanan Pilkada Serentak 2020

kornus

Proyek Jalan Tol Batang-Pemalang Diblokir Warga

redaksi

Panglima TNI Pimpin Sertijab Pangkogabwilhan I dan III serta Danpaspampres

kornus