KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Anggota Dewan Pesimis Pembangunan pasar Turi Selesai Oktober

ilustrasi-pasar-turiSurabaya (KN) – Sejumlah anggota DPRD Surabaya tidak yakin pembangunan Pasar Turi Baru selesai pada Oktober 2014. Harapan pedagang bisa masuk dan memulai berjualan pada Oktober mendatang sepertinya hanya angan-angan saja. Para anggota dewan pesimis kontraktor pembangunan PT Tata Bumi Raya (TBR) bisa memenuhi target seperti yang diharapkan  Walikota Surabaya Tri Rismharini.

Waklikota beberapa hari yang lalu berjanji tidak akan berkompromi lagi dengan investor Pasar Turi Baru, PT Gala Bumi Perkasa (GBK). Pasalnya, proses penyelesaian pembangunan pasar tradisional semi modern ini beberapa kali molor. Akibatnya, para pedagang Pasar Turi lama, sekitar 3800 orang kehilangan pekerjaan.

Anggota Komisi B Eddy Rusianto menilai dengan perkembangan pembangunan yang belum menunjukkan progres yang siginifikan, kontraktor tidak mungkin bisa menyelesaikan pembangunan sesuai dengan deadline. Apalagi waktu yang tersisa hanya selang satu bulan ke depan.

Menurutnya, Selasa (19/8/2014) komisi B inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Turi Baru. Hasilnya masih banyak material bangunan yang berlum terpasang, seperti lift, dan rolling door. Dia pesimis para pedagang sudah bisa mulai berjualan pada Oktober nanti meskipun investor memaksa mereka masuk.

“Kalau belum selsesai semua lalu ada yang jualan dibawah keamanannya dipertnyakan. Waktu kita sidak Selalasa lalu itu saja dari atas ada besi yang jatuh, untung ndak kena saya,” kata Eddy Rusianto, Jumat (22/8/2014).

Ia juga mempertanyakan pengawas proyek pembangunan. Menurutnya, keberadaan pengawas ini menjadi penting untuk melakukan penilaian dan kontrol terhadap progres pembangunan. “Siapa pengawas proyek itu? Bisa ndak Oktober sudah soft opening. Ini kan ndak ada yang bisa menjamin,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi B Tri Setijo Puruwito. Politisi asal Fraksi PKS ini tidak bisa menyembunyikan keraguannya. Menurutnya, para pedagang tidak mungkin mau berjualan sebelum pembangunan pasar tersebut selesai 100 persen. Dalih investor sebagian pedagang telah menerima kunci stand tidak bisa dijadikan jaminan Oktober nanti pedagang sudah mau masuk.

“Meskipun kunci sudah diserahkan, mana mungkin bisa dipakai. Dengan gambaran (pembangunan) seperti itu, pesimis Oktober bisa dipakai. Tidak ada perkembangan, pekerjanya tetap, tidak ada perubahan,” katanya.

Sementara itu, General Manejer (GM) PT Gala Bumi Perkasa (GBK) berjanji akan menyelesaikan tepat waktu. Sesuai dengan rencana, pada akhir Oktober akan diadakan soft launching, dan para pedagang sudah bisa memulai berjualan. Mulai Agustus ini investor menyerahkan kunci stand kepada pedagang.
“Grand opening nanti dilakukan setelah tahun baru, memang kita rencanakan seperti itu, setelah natalan dan tahun baruan,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Tata Bumi Raya Jamhadi menjawab keraguan anggota dewan. Menurutnya, progress pembangunannya sudah mencapai 78 persen. Struktur bangunan sembilan lantai itu sudah selesai. Pengerjaan stand sudah menyelesaikan 5800 stand dari jumlah total 6500.
Meski begitu, dia mengakui, pada akhir Oktober baru bisa menyelesaikan 90 persen. Karena proses finisihing pembangunan memakan waktu sampai Desember. “Semuanya standar mall, lantai pakai granit, dan toilet standart mall, jadi pengerjaan finisihingnya butuh waktu, semua material sudah ada ditempat, tinggal kita pasang saja,” terangnya.

Terpisah,  Walikota Surabaya Tri Rismaharini menunjukkan sikap yang berbeda dari sebelumnya. Orang nomor satu di Pemkot Surabaya ini justru tidak memiliki sikap tegas terkait pembangunan yang baru selesai 100 persen pada akhir tahun. Dia berdalih tidak memiliki perjanjian dengan investor bahwa Pasar Turi Baru harus selesai Oktober. “Ndak ada perjanjian itu, ndak ada itu,” akunya.

Anehnya lagi, ketika ditanya sikap pedagang yang ngotot mau masuk jika Pasar Turi selesai 100 persen, Walikota Tri Rismaharini terkesan tidak membela pedagang. “Terserah mereka mau masuk apa tidak, yang penting kewajibanku sudah selesai, saya sudah tidak memiliki beban moral lagi, yang penting saya sudah nyuruh mereka masuk,” cetusnya. (anto)

Related posts

Panglima TNI Pimpin Sertijab 4 Pejabat Tinggi TNI

kornus

Imigrasi di Bali perkuat Pengawasan WNA

1 Maret Ditetapkan sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara