KORAN NUSANTARA
Headline hukum kriminal indeks

Amankan Pemudik, Polda Jatim Dirikan 290 Pos Pengamanan Lebaran 2015

Pol-LantasSurabaya (KN) – Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim, Kombes Pol Iskandar Verdianto di Mapolda Jatim, Jumat (3/7/2015) mengatakan, sebanyak 290 pos pengamanan yang didirikan ini untuk memberikan layanan kepada para pemudik saaf lebaran 2015, dan pos pengamanan ini digabung dengan instansi terkait, seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Pramuka, kesehatan, dan Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia (ORARI).Ia menjelaskan, pendirian Pos Pam bertujuan untuk mengamankan lokasi atau penggal jalan tertentu, terhadap kemungkinan timbulnya gangguan kamtibmas dan kamseltib carlantas (keamanan keselematan ketertiban kelancaran lalu lintas).

“Kami memberikan pelayanan bukan hanya soal kemacetan, tapi juga kriminalitas. Sehingga nanti juga dibackup Brimob dan Sabhara. Selain itu Jajaran Ditlantas juga akan menyebar para Pamen untuk bertugas di seluruh wilayah Jatim untuk membantu Polres,” ujarnya.

Selain itu untuk pemantauan titik-titik kemacetan saat arus mudik dan arus balik, pihak Ditlantas juga akan menerjunkan sekitar 24 drone untuk memantau dari udara .”Saat ini ada 4 drone milik Ditlantas Polda Jatim dan akan dtambah 20 drone dari komunitas memantau titik-titik kemacetan,” ujarnya.

Maka itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan wasapada saat mudik lebaran. Terutama usia 15-25 tahun, untuk mentaati rambu-rambu lalulintas, dan tidak ugal-ugalan di jalan raya. “Dari data yang ada umur 15-25 tahun adalah korban kecelakaan yang dominan,” ujarnya.

Selain itu, pemudik juga diimbau saat berada di jalur-jalur kabupaten dan desa. Karena dari data tahun lalu, kecelakaan banyak terjadi justru di jalur kabupaten dan desa. “Saat lebaran kita tidak hanya melakukan pengamanan di jalur-jalur nasional, dan provinsi saja. Tapi jalur-jalur kabupaten, dan desa itu tidak kalah pentingnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, dari data yang ada di Ditlantas Polda Jatim, puncak arus mudik dai tahun ke tahun terjadi pada H-2. Sementara untuk arus balik terjadi H+4. “Selama tiga tahun berturut-turut, data kami menyebutkan H-2 menjadi puncak mudik, dan H+4 puncak arus balik,” ujarnya..

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menyiapkan Sniper atau penembak jitu selama Operasi Ketupat Lebaran 2015 untuk mengantisipasi bajing loncat (pelaku kejahatan di atas kendaraan). (wan)

Related posts

Pemkot Surabaya Pasang Stiker Rumah Warga Miskin, Wali Kota Eri Cahyadi: Bukan untuk Merendahkan

kornus

BNPT: Gerakan terorisme bertujuan rebut kekuasaan sah

Festival Rujak Uleg Kembangkan Kuliner Tradisional