Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Walikota Surabaya Tri Rismaharini pada Rabu (25/4/2018) melantik 67 pejabatnya di Balai Kota lantai II, Rabu (25/4/2018) sore.. Menurut walikota, rotasi atau pergantian jabatan ini adalah hal biasa. Salah satu yang dirotasi adalah salah satu lurah yang dilaporkan suaminya karena dugaan selingkuh.”Surabaya sebagai kota internasional, tentu pelantikan pejabat ini menyesuaikan kebutuhan. Saya sadar, banyak ASN seperti di kelurahan yang jabatannya sebenarnya sudah pas atau sudah tinggi, namun belum memiliki jabatan, ini karena saya harus memilih agar sesuai kebutuhan. Itu semua untuk menunjang kerja kota ini,” tegas Walikota Tri Rismaharini saat pelantikan.
Dia juga berpesan kepada para pejabatnya yang baru saja dilantik karena promosi dan rotasi jabatan, agar selalu bekerja dengan baik. Jika memang tak mau bekerja, maka tak salah jika harus dicopot dari jabatannya.
“Masih banyak orang yang mampu dan cocok untuk suatu jabatan tertentu. Jadi bekerjalah dengan baik dan harus selalu mengabdi kepada masyarakat. Jangan hanya karena jabatan itu, justru enggan untuk turun ke masyarakat,” tambah dia.
Tak hanya itu, walikota juga berpesan kepada para pejabatnya di seluruh tingkatan agar selalu peduli dengan pendidikan warganya. Artinya, jika di daerahnya ada anak berusia sekolah yang tak bisa sekolah karena kendala ekonomi, agar segera dilaporkan. Biar Pemkot Surabaya yang akan menangani permasalahan tersebut.
Dia juga berpesan kepada para pejabatnya agar jangan mentang-mentang dengan suami atau istrinya yang memiliki penghasilan di bawahnya. “Jangan mentang-mentang kepada suami atau istri yang penghasilannya di bawah kita. Umur kita ini tidak lama, wajah kita yang cantik kalau sudah tua juga akan keriput, jadi harus tetap hal itu.
Jabatan ini juga hanya sementara, sewaktu-waktu kalau Tuhan berkehendak, bisa saja kita tak lagi mendapat kenikmatan itu,” pesan walikota kepada pejabatnya agar tak selalu bersikap sombong di keluarganya
Dalam mutasi pejabat itu, kepala bidang ada satu orang, sekretaris kecamatan ada dua orang, kepala seksi/kasubag di Badan/Dinas/Satuan/Inspektorat dan Sekwan ada 10 orang, lurah ada enam orang, kepala seksi/kasubag di kecamatan ada delapan orang dan sekretaris kelurahan/kasi kelurahan ada 40 orang
Dari jumlah 67 orang itu, berdasarkan eselon ada, untuk eselon III.b ada tiga orang, IV.a ada 20 orang dan IV.b ada 44 orang. Dan dari jumlah tersebut, yang mendapat promosi ada 43 orang dan yang menjalani rotasi jabatannya ada 24 orang.
Dari sekian pejabat itu, ada Gloria Puspa Cendana (dulu Lurah Medokan Ayu) yang dipindah ke Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai Kepala Seksi Olahraga Rekreasi. Gloria ini beberapa waktu lalu dilaporkan suaminya ke Inspektorat karena dugaan selingkuh dengan sesama ASN. Rupanya, laporan itu ditindaklanjuti dengan rotasi jabatannya.
Ditemui usai pelantikan, Kepala Inspektorat Kota Surabaya Sigit Sugiharsono enggan berkomentar tentang kasus Gloria. Menurut dia, pihaknya belum membuat rekomendasi atas pelaporan kasusnya.(KN03)