KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Wariskan Semangat Pahlawan Kepada Pelajar, Pemkot Gelar Sekolah Kebangsaan

walikota-tri-rismaharini-jadi-guru-sekolah-kebangsaan-di-sma-katolik-st-louis-surabayaSurabaya (KN) – Bagi warga Surabaya, bulan November identik dengan Hari Pahlawan. Ketika tepat pada 10 November 1945 silam, Arek-Arek Suroboyo dengan gelora semangat dan pantang takut, berani melawan kolonial yang ingin kembali menjajah Indonesia melalui Surabaya. Kisah heroik itu abadi, hingga kini.Demi mewariskan semangat nasionalisme para pahlawan kepada generasi muda era kekinian agar ikut berbangga dengan peringatan Hari Pahlawan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar Sekolah Kebangsaan. Agenda tahunan ini diawali di SMA Katolik St. Louis Surabaya, Selasa (1/11/2016)

Sekolah Kebangsaan yang dikemas layaknya aktifitas belajar mengajar ini dihadiri ratusan pelajar dari di Kota Surabaya, dari tingkatan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan beberapa veteran pejuang, tampil sebagai “guru” yang berkisah tentang semangat kepahlawanan. Menariknya, Sekolah Kebangsaan tidak hanya digelar secara pasif. Tetapi dikemas interaktif. Para pelajar bisa berinteraksi langsung dengan wali kota dan juga para veteran dengan mengajukan pertanyaan.

“Acara ini perlu diadakan agar anak-anak tahu bahwa kemerdekaan yang kita raih, bukan karena diberi. Tetapi karena perjuangan para pahlawan. Semua warga Surabaya kala itu ikut bertempur dan ribuan orang gugur. Kalian bisa bersekolah dan beraktivitas seperti sekarang, karena kita merdeka. Kalian lihat negara lain yang dilanda perang, jangankan sekolah, untuk makan saja sulit,” tegas Walikota Tri Rimaharini.

Selama sekitar satu jam, walikota menyampaikan banyak hal kepada para pelajar. Tentang semangat kepahlawanan yang harus diwarisi, tentang pentingnya keberanian untuk bersaing dengan pelajar di seluruh dunia, tentang pentingnya menjadi pemenang di kota sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Juga tentang perlunya untuk tidak menjadi ‘budak’ dari kemajuan teknologi. “Kalian perlu ingat, situasinya sekarang memang berbeda dengan dulu. Tetapi semangatnya sama. Semangat untuk jadi pemenang di kota sendiri,” sambung walikota yang sudah dua periode memimpin Surabaya ini.

Ketika walikota mempersilahkan para pelajar untuk bertanya, para pelajar tersebut antusias untuk mengajukan pertanyaan. Ada yang bertanya tentang apa yang harus dilakukan pelajar dalam memperingati Hari Pahlawan, hingga bagaimana cara nya agar bisa menjadi pemenang di kota sendiri. Ada juga yang curhat perihal bagaimana caranya agar tidak terpengaruh oleh ajakan teman yang melakukan aktivitas tidak selaras dengan semangat sebagai pelajar. “Pahlawan dulu memegang teguh prinsip, kalian juga harus begitu,” jawab walikota.

Sekolah Kebangsaan akan digelar selama November ini di beberapa lokasi. Dan lokasi yang dipilih tidak sembarangan. Tetapi merupakan tempat-tempat yang sarat akan nilai sejarah karena dulunya menjadi “saksi perjuangan” para pahlawan. Diantaranya di Taman Jayengrono, di Sekolah Santa Maria, Sekolah Don Bosco, kantor PCNU di Jl Bubutan. Serta, rumah HOS Tjokroaminoto. (anto)

Related posts

Surabaya Tuan Rumah Kongres SPS ke XXV, Walikota Risma Jamu Peserta Dengan Welcome Dinner

kornus

Bencana Angin Kencang Batu, 1 Tewas, 1.270 Mengungsi, Aktivitas Lumpuh

redaksi

Lima Hari Diskusi, Gagasan Integrasi TNI-Polri Kawal Pembangunan Nasional Telah Siap

kornus