KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Warga Semolo Waru Tutup Sudetan Sungai

Surabaya (KN) – Puluhan warga Semolo Waru Surabaya melakukan aksi menutup sudetan sungai, akibat wilayahnya kerap kali dilanda banjir pasca pembangunan box culvert 2 tahun lalu. Ketua RW 3 kelurahan Semilo Waru, Sugomo mengungkapkan, penutupan sudetan sungai terpaksa dialakukan, karena beberapa kali menyampaikan aspirasi ke pemerintah kota melalui lurah, camat, hingga Dinas PU belum mendapat tanggapan. “26 Januari lalu kita sampaikan surat ke Dinas PU dan Bina Marga tapi tidak ada respon. Kita tutup biar ada respon dari sana. Jika tidak ada gejolak, dianggap angin lalu saja” tegasnya, Minggu (7/10).

Sugomo menceritakan, penyebab terjadinya banjir akibat pembuatan box culvert. “Biasanya tidak pernah banjir. Tapi setelah pembuatan boxculvert, aliran air yang mengalir dari arah Bratang ke Timur mandek, karena akses ke boxculvert ditutup. Aliran sungai dibelokkan melalui sudetan” urainya.

Sejak sudetan menjadi akses aliran air, ratusan rumah warga jadi langganan banjir ketika hujan tiba. “Dampak banjir dirasakan sekitar 5 RW. Banjirnya parah” keluhnya.

Mendengar aksi warga Semolowaru menutup sudetan sungai, Anggota Komisi C DPRD Surabaya Agus Santoso mengaku kecewa dengan kinerja Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya. “ Seharusnya Dinas Pu merespon, tidak bsia dibiarkan. Solusinya bagaimana, karena mendekati musim hujan. Jika ada aksi menutup bukan salahnya warga” kata Ketua Badan kehormatan DPRD Surabaya ini.

Pemkot menurutnya harus cepat mencarikan solusi guna mengatasi persoalan tersebut. “Sudetan diarahkan kemana biasanya melalui kajian. Dan ini Dinas PU Bina Marga mengetahuinya” tambahnya. Agus Santoso menegaskan, pada dasarnya tujuan pembangunan box culvert sebagai jalan aliran air, untuk mengurangi beban warga agar tdiak terjadi banjir. Jika keberadaan Box culvert justru menimbulkan masalah, pihaknya meminta Dinas PU dan Bina Marga untuk segera mengevaluasinya. “ Pembangunan Box culvet melalui Detail Engineering desain (DED), jika ada kesalahan berarti kegagalan DED yang dibuat Pemkot “ tegas Anggota fraksi Partai Demokrat ini.

Agus menambahkan, jika ada kesengajaan menutup akses aliran air yang melewati box culvert, pihaknya memberi tenggat waktu satu bulan ini untuk merubah desain aliran air. Untuk mengetahui kondisi di lapangan . ia mengatakan, Komisi C DPRD Surabaya dan Dinas PU akan sidak ke lokasi, Senin (8/10). (anto)

Related posts

Semarak Harkopnas ke-76, Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Koperasi Entas Kemiskinan

kornus

Tiga Saksi Sidang Dugaan Korupsi Blok Cepu Dipanggil Ulang

kornus

Gubernur Jatim Khofifah Dorong ASN Tingkatkan Inovasi, Kreatifitas dan Perluas Jejaring

kornus