KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Walikota Persilahkan Semua Pihak Ikut Awasi Pelaksanaan JO Pengelolaan Sampah di TPA Benowo

Walikota-RismaSurabaya (KN) – Semua pihak hendaknya melihat pada kepentingan yang lebih besar terkait pengelolaan sampah di Taman Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Persoalan pengelolaan sampah seharusnya tidak dilihat hanya urusan untung rugi, apalagi sampai dibawa ke ranah politis. Sebab, ada kepentingan yang lebih besar dalam pengelolaan sampah, yakni terkait masa depan kota Surabaya.

Harapan tersebut disampaikan Walikota Surabaya Tri Rismaharini ketika memberikan pernyataan terkait pengelolaan sampah di TPA Benowo kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (23/9/2013) sore. Menurut Walikota, hal terpenting dalam pengelolaan sampah di TPA Benowo adalah memastikan bahwa Kota Surabaya ke depannya menjadi kota yang bersih, sehat dan nyaman untuk ditempati.

Menurut Tri Rismaharini, terkait pengelolaan sampah di TPA Benowo, Pemkot Surabaya sejak awal menggandeng tim karena Pemkot memang tidak memiliki pengalaman dalam pengelolaan sampah. Tim tersebut berasal dari beberapa elemen diantaranya dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementrian Dalam Negeri, kalangan akademisi seperti dari Teknik Lingkungan ITS, pakar ekonomi dan hukum, juga perkumpulan sampah. Tim inilah yang mengurusi persoalan teknis seperti penentuan pemenang tender, juga penentuan harga pengelolaan. Sementara Pemkot fokus untuk mengurusi masalah sampah. DPRD juga pernah diundang untuk bertemu tim tersebut.

“Kalau ada pertanyaan soal teknis, tanya ke tim ahli kenapa keluar angka (harga) itu karena yang keluarkan mereka. Saya percaya tim ini karena mereka ahlinya, ada professor-profesor di situ. Kalau ndak percaya mereka, terus harus percaya ke siapa lagi. Ini sampai sekarang saya ndak tahu pesertanya, yang penting bagi saya itu hasilnya,” ujarnya.

Dijelaskan Risma sapaan Walikota Surabaya yang pernah menjabat sebagai kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, urusan pengelolaan sampah di TPA bukanlah pekerjaan ringan. Urusan TPA disebutnya sangat vital. Bahkan, jika dibandingkan, walikota perempuan pertama di Pemkot Surabaya ini menyebut pengelolaan sampah di TPA lebih kritis ketimbang masalah transportasi. Walikota menyebut tidak ingin Kota Surabaya nantinya bernasib seperti Kota Bandung yang karena volume sampahnya tak terbendung, kini kesulitan mengatasinya.

“Ndak gampang mengelola TPA karena yang dibawa itu sampah. Siapa yang mau ditempati sampah? Tidak ada orang yang ingin lokasi tempat tinggalnya ditempati sampah. Makanya, tolong saya jangan diadu karena ini menyangkut masalah masa depan kota ini,” ujar walikota.

Walikota Risma juga menegaskan bahwa pengelolaan sampah itu bukan urusan untung atau rugi. Dia menyebut, sulit menemukan pengelolaan sampah yang menguntungkan. Bahkan, di negara maju seperti Jepang pun, pengelolaan sampah tidak sampai surplus (untung). Walikota mencontohkan ketika dirinya berbincang dengan Walikota Kitakyushu, Jepang perihal sampah di kotanya, ketika sang walikota itu berkunjung ke Surabaya beberapa waktu lalu. Persoalan pengelolaan sampah terkait erat dengan kebersihan, kesehatan dan juga masa depan kota. Sebuah kota akan menjadi menarik untuk didatangi investor maupun tamu-tamu dari luar negeri, salah satunya dikarenakan keberhasilannya dalam mengelola sampah.

“Coba cek di beberapa negara, apa ada proyek sampah yang untung. Tetapi harus dingat, yang terpenting kan bersihnya itu. Ini menyelesaikan masalah kota, bukan hanya soal untung atau rugi,” jelas Risma.

Walikota perempuan ini mempersilahkan semua pihak untuk ikut mengawasi pelaksanaan Joint Operation (JO) dalam pengelolaan sampah di TPA Benowo. Bahkan, jika misalnya dalam pengelolaan tersebut ditemukan hal-hal yang tidak benar, walikota tidak keberatan jika pelaksanaan Joint Operation (JO) dalam pengelolaan sampah di TPA Benowo itu dievaluasi. (anto/hms)

 

Foto : Walkota Surabaya Tri Rismaharini

Related posts

BSKDN sebut Pentingnya Sinergitas Pemerintah Pusat dan Daerah

BNN Musnahkan 1,2 Hektare ladang Ganja hasil temuan Pesawat BRIN

Terima Dubes Finlandia, Wagub Jatim Emil Dardak Bahas Berbagai Peluang Kerjasama Manufaktur Hingga Pendidikan

kornus