KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Wagub Minta BPJS Kesehatan Terus Tingkatkan Pelayanan

Wagub -Jatim -Saifullah Yusuf- menerima -cinderamata - BPJS- Kesehatan Surabaya (KN) – Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf meminta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) terus meningkatkan pelayanan. Ini penting karena tingkat pengetahuan dan kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan juga semakin meningkat.“Tuntutan jaman sekarang ialah Inovasi dan kreatifitas termasuk di bidang kesehatan, dan jika tidak dilakukan maka akan ditinggalkan oleh pelanggan,” ungkap Gus Ipul sapaan lekat Wagub Jatim saat membuka Jambore Pelayanan Primer BPJS Kesehatan Tahun 2016 di Hotel Bumi, Surabaya, Senin (5/9/2016) kemarin malam.

Ia mengatakan, BPJS merupakan bentuk revolusi bidang kesehatan yang bertugas memberi dukungan pada seluruh warga Indonesia yang tidak memiliki kemampuan berobat. Karenanya BPJS harus mengutamakan optimalisasi pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). “FKTP yang bekerjasama dengan BPJS seperi Puskesmas, klinik pratama, maupun prakter dokter perorangan bukan hanya berfungsi sebagai pembuat rujukan belaka, tapi merupakan layanan pertama kesehatan masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, animo masyarakat akan pentingnya BPJS juga terus bertambah ini terbukti dari jumlah peserta BPJS di Jatim khususnya sudah mencapai 60% dari total penduduk. Selain itu keluhan masyarakat yang dulunya tidak bisa berobat sekarang bergeser pada pelayanan. “Ini membuktikan bahwa tidak ada Rumah Sakit (RS) yang bangkrut karena adanya BPJS, namun sebaliknya banyak yang kewalahan karena banyaknya pasien BPJS,” terangnya.

Selain itu, pelayanan cepat itu juga sebaiknya didukung dengan fasilitas IT misalnya melalui aplikasi online, sms center, dan lain sebagainya. Ia yakin dengan dukungan IT yang canggih akan mampu memberikan pelayanan optimal pada masyarakat. “Melalui IT semua informasi bisa diakses. Di samping itu inovasi pelayanan seperti ambulan jemput pasien juga merupakan inovasi,” imbuhnya.

Menurut Gus Ipul, tindakan preventif dan promotif saat ini menjadi lebih penting dibanding kuratif, karena jika mengandalkan kuratif berapapun biaya yang ada tidak akan cukup. Promotif khususnya bisa dijadikan ajang promosi Puskesmas atau RS, kegiatannya bisa dikemas melalui ultah RS atau bakti sosial. “Jika kegiatan promotif digalakkan maka bisa menjadi penyeimbang, serta meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia yang ada,” ungkapnya. (yo)

Related posts

Mantan Komisaris BRTI Diperiksa Kasus Satelit Kemenhan

Yusril: Kubu Agung Laksono Tak Bisa Lagi Mengatasnamakan Golkar

kornus

Tiga Strategi Pertamina Hadapi Tantangan Global