Surabaya (mediakorannusantara.com) – Gubernur Jawa Timur Dr (HC) Khofifah Indar Parawansa menegaskan kembali komitmen para pimpinan Organiasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim untuk menyatukan satu data.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Khofifah saat memberikan sambutan pada penutupan Digital Leadership Academy (DLA) 2023, di Hotel JW Marriot Surabaya, Rabu (13/12/2023).
“Yang diharapkan dari Smart Digital Leader, bagaimana kita semua menjadi bagian yang memiliki komitmen bahwa memang ada kebutuhan untuk menyatukan data, kebutuhan kita untuk membuat kerja jadi simpel, serta untuk bisa memberikan public services agar lebih mudah dan cepat. Semua itu sudah lakukan Organisasi Perangkat Daerah(OPD) Pemprov Jatim,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan materi tentang transformasi digital pemerintah Indonesia untuk reformasi birokrasi berdampak dan terpadu.” Tim dari Pemprov Jatim untuk lebih memperhatikan transformasi digital di masing -masing unit untuk disatukan,”katanya
Selain itu dalam paparanya, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengajak para pimpinan OPD Pemprov Jatim untuk membangun budaya digital strukture, kompetensi digita dan budaya digital.Untuk pertama kalinya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Digital Leadership Academy (DLA) tahun 2023. Kegiatan ini sebagai inisiatif untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan di era digital.
Program ini dirancang untuk membekali para pemimpin dengan pengetahuan dan keterampilan terkini dalam memanfaatkan teknologi untuk memajukan pelayanan publik dan pembangunan daerah. DLA diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pemimpin untuk berbagi pengalaman dan ide inovatif guna menciptakan pemerintahan yang efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Kepala Badan Pelatiha Sumber Daya Manusia (BPSDM), Jatim, Ramliyanto menambahkan, kegiatan Digital Leadership Academy (DLA), Provinsi Jawa Timur, Tahun 2023 ini, merupakan respon konkrit Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap peta jalan reformasi birokrasi di Indonesia, yang di fokuskan pada terwujudnya birokrasi yang berdampak, yang dicirikan oleh birokrasi yang semakin efektif, efisien, lincah dan adaptif, sehingga setara dengan birokrasi berkelas dunia.
Penerapan digitalisasi administrasi pemerintahan diyakini menjadi salah satu cara yang efektif untuk melahirkan birokrasi yang lincah dan adaptif dimaksud, karena semua aktivitas pemerintahan terintegrasi dalam sebuah ekosistem digital yang modern. Akselerasi digitalisasi pemerintahan juga dipercaya dapat membawa transformasi reformasi birokrasi di tahun 2025 menuju dynamic governance, sebagaimana birokrasi di negara-negara maju di dunia. (KN01)