Sidoarjo (KN) – Gawat, semburan lumpur disertai gas mudah terbakar menyembur di Dusun Bendungan, Porong, 4 Km utara pusat semburan lumpur Lapindo. Bubble yang menyebur sejak 2 minggu itu membuat panik warga di RT 1 RW 2.“Kalau gelembung tersebut ada sumber api, maka bisa nyala,” kata Ali Mahfud (38), warga Dusun Bendungan, Desa Persawahan kepada wartawan, Selasa (3/12).
Ali menambahkan, saat ini di sebelah bangunan rumahnya telah mengeluarkan empat titik semburan api. “Di rumah saya muncul semburan api di depan, samping dan yang paling besar ada di belakang rumah karena tingginya 50 cm,” tuturnya.
Muhamad Jais (44), seorang warga lainnya berharap pemerintah dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) segera menangani adanya semburan lumpur yang disertai gas mudah terbakar di desanya tersebut. “Saya harap pemerintah dan instansi terkait yaitu BPLS bisa segera menangani semburan berbahaya ini,” ujar pria asal Dusun Bendungan, Desa Persawahan, Porong.
Menurut Jais, selain adanya semburan bebahaya kondisi air sumur warga desa telah tercemar dengan warna coklat kehitam-hitaman. “Warga gak bisa pakai air sumur lagi. Tiap hari harus beli air seharga Rp 3.500. Sebelum muncul semburan, kami gak pernah keluar uang untuk beli air kebutuhan sehari-hari,” ungkap Jais.
Warga mengharapkan instansi terkait bisa memberi pasokan air bersih, dan menjamin kesehatan warga desa. Karena setiap hari warga harus mencium bau yang tak sedap. “Instansi diharapkan bisa membantu kami untuk memberi pasokan air bersih dan menghimbau warga untuk jaga kesehatannya. Soalnya tiap hari harus cium bau yang tak sedap,” tandasnya. (red)
Foto : Ilustrasi semburan lumpur disertai gas mudah terbakar