KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Selama 2014 Hingga Maret 2015, Sebanyak 183 Ibu Hamil di Jatim Positif HIV

ilustrasi-periksa-kehamilanSurabaya (KN) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim mencatat selama kurun waktu 2014 hingga Maret 2015, dari total 45.375 ibu hamil yang diperiksa sebanyak183 di antaranya positif mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV). ”Jika dilihat secara prosentase sebesar 0,59 persen memang kecil tapi jika dilihat dari jumlah kasusnya maka harus jadi perhatian serius,” kata Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono.

Menurutnya, dengan diberlakukannya Surat Edaran (SE) Menkes No 129 Tahun 2013 tentang upaya perawatan dan pengobatan menjadikan rumah sakit dan Puskesmas wajib memberikan pelayanan HIV/AIDS kepada ibu hamil berupa VCT (Voluntary Counseling and Testing) dan CST (Care Support Treatment).

Karena itulah sejak dua tahun terakhir, setiap ibu hamil yang memeriksakan kesehatan kandungannya pasti akan dilakukan tes VCT dan CST. ”Pemeriksaan ini penting sebab jika terindikasi positif HIV maka pengobatan dan pengawasan kepada Bumil akan semakin ketat,” tuturnya.

Lelaki yang juga menjabat PLT Direktur RSU dr Soetomo ini menuturkan, saat ini Dinkes bersama dengan rumah sakit dan Puskesmas berupaya maksimal untuk mendata, menemukan dan mengobati ibu hamil yang terindikasi positif HIV. ”Semakin banyak kasus yang ditemukan berarti kerja petugas kesehatan di lapangan baik. Bukan berarti banyak kasus HIV daerah tersebut buruk,” katanya.

Disediakannya layanan VCT dan CST oleh rumah sakit dan Puskemas diharapkan ibu hamil lebih koperatif dalam menjalani pemeriksaan dan pengobatan secara rutin. Dengan pengobatan rutin dan penanganan yang benar, Ibu hamil positif HIV bisa mendapatkan bayi yang negatif HIV. ”Tergantung kasus yang terjadi, jika pemeriksaan lebih awal dan direncanakan kemungkinan besar akan mendapatkan bayi negatif HIV,” terangnya.

Tingginya kasus HIV ibu hamil menurut Kepala Seksi (Kasi) Pemberantasan Penyakit Dinkes Jatim, Setyo Budiono karena pasagannya sering bergonta-ganti pasangan. “Banyak pasangan terutama laki-laki yang tidak setia terhadap istrinya, sehingga istri mejadi korban penularan HIV. Istri selingkuh itu jumlahnya relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan pria. Ini bisa menjadi faktor utama dalam penularan HIV ke istri,” ungkapnya (rif)

Related posts

Melalui Maulid Nabi, Danrem 082/CPYJ Ajak Prajurit Tingkatkan Keimanan

kornus

Tingkatkan Kemampuan, PMK Surabaya Gelar Latihan Rutin di Taman Surya

kornus

Rotasi 19 Pejabat Eselon II Pemprov Jatim, Mantan Sekkota Surabaya Hedro Gunawan Jadi Staf Ahli Gubernur

kornus