Jakarta (KN) – Sekertaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta berjanji akan membongkar kontrak rahasia antara PKS dengan Presiden SBY jika menteri dari partainya di-reshuffle.Selain Anis Mata, Politikus PKS Yudi Widiana Adia juga mengungkapkan, bahwa kontrak antara PKS dengan SBY sudah dilakukan sejak tahun 2009. Sebelum kontrak koalisi ditandatangani pada Oktober 2009. “Memang ada pertemuan dengan SBY, Sebelum Deklarasi pencalonannya di Sabuga, Bandung ada pertemuan antara PKS dengan SBY di hotel Sheraton Bandung tahun 2009 ketika itu, ” kata Yudi saat dihubungi wartawan, Jumat (7/10/2011).
Pasangan SBY-Boediono mendeklarasikan diri menjadi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Bandung pada 15 Mei 2009. Kontrak koalisi tersebut ditandatangani pada 15 Oktober 2009. Beberapa bulan sebelum penandatanganan kontrak tersebut PKS telah menjalin kontrak khusus dengan SBY.
Namun, Yudi Widiana enggan menjelaskan isi pertemuan antara SBY dengan petinggi PKS di hotel tersebut. Ketika ditanya apakah, kesepakatan tersebut yang membuat PKS percaya diri bahwa menteri-menterinya tak akan di-reshuffle?
“Ya setahu saya memang ada hubungan sosial dengan SBY sebelum deklarasi di Bandung ada dokumen khusus,” kata Yudi.
Yudi mengatakan, sejauh ini PKS masih wajar menghadapi rencana Reshuffle yang rencananya akan dilakukan SBY sebelum 20 Oktober mendatang. “PKS adem-adem aja enggak ada yang khusus. Karena logikanya karena harus dikomunikasikan, tapi hingga saat ini belum ada komunikasi,” katanya.
Seperti diberitakan di media masa sebelumnya, Anis Matta yakin bila menterinya tak akan di-reshuffle. Keyakinan ini didasari kesepakatan khusus antara Presiden SBY dengan PKS. Kontrak khusus ini berbeda dari kontrak koalisi. Lalu apa isi kontrak khusus tersebut?
“Isi kontraknya rahasia, kalau ada reshuffle baru akan kita buka,” jawab Anis ketika itu.
Untuk diketahui PKS saat ini empat kadernya menjabat Menteri dalam kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Menteri tersebut yakni, Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informatika), Suswono (Menteri pertanian), Salim Segaf Al-Jufri (Menteri Sosial), Suhana Surapranata (Menteri Riset dan Teknologi). (red/*)