KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Satlak Penanggulangan Bencana Jinakan Kebakaran di Rungkut Kidul

satlak-PB-simulasiSurabaya (KN) – Si jago merah kembali mengamuk. Kali ini, warga RT07 RW 07 Kelurahan Rungkut Kidul yang jadi korbannya. Api melahap sejumlah rumah yang terletak di permukiman padat penduduk. Petugas pemadam kebakaran (PMK) pun sempat kesulitan masuk ke lokasi lantaran terhalang portal. Hambatan proses pemadaman api tak berhenti sampai di situ. Pohon tumbang yang melintang di jalan membuat akses mobil damkar terhalang. Namun, berkat kerjasama dan koordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), pohon tersebut berhasil disingkirkan.

Setelah itu, tiga mobil damkar berhasil tiba di lokasi dan langsung melakukan penyemprotan air. Sementara petugas evakuasi yang di-support Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan upaya penyelamatan korban yang terjebak dalam rumah.

Sebagian warga yang panik membuat suasana semakin tegang, namun aparat kepolisian dengan dibantu satpol PP serta linmas mampu mengendalikan situasi. Tak berselang lama, api berhasil dijinakkan. Ratusan korban pun dievakuasi ke tempat yang aman.

Peristiwa tersebut bukanlah kejadian yang sebenarnya. Melainkan hanya simulasi yang dilakukan satuan pelaksana penanggulangan bencana (satlak PB) Kota Surabaya di lapangan Al Maghfiroh, Rungkut.

“Simulasi ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan tiap tahun oleh satlak PB,” kata Kepala Dinas PMK Surabaya, Chandra Oratmangun, Sabtu (4/10).

Dia mengatakan, tujuan simulasi adalah untuk mensinkronkan kinerja tim satlak PB utamanya ketika menghadapi bencana. Sebab, ada banyak instansi yang tergabung dalam satlak PB sehingga dibutuhkan kerja tim yang kompak.

Beberapa instansi yang dimaksud antara lain PMK, Bakesbanglinmas, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, DKP, serta Dinas Kesehatan. Sedangkan dari luar pemkot meliputi Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI), dan BMKG.

Selain itu, bagi masyarakat simulasi ini juga penting untuk mengetahui bagaimana seharusnya memposisikan diri. Apalagi, sambung Chandra, situasi yang tidak kondusif selama proses pemadaman kebakaran memungkinkan terjadinya hal-hal diluar perkiraan. Misalnya maling yang mengambil barang warga hingga keributan antar warga sendiri yang dipicu kepanikan berlebihan. “Itu harus diantisipasi,” ujarnya.

Simulasi penanggulangan bencana kebakaran yang digelar satlak PB saat ini dinilai tepat. Pasalnya, peristiwa kebakaran di Surabaya akhir-akhir ini menunjukkan grafik meningkat. Berdasar data Dinas PMK Surabaya, sepanjang Agustus tercatat ada 63 kejadian. Sedangkan September jumlahnya meningkat menjadi 65 kejadian.

“Bulan ini (Oktober) sampai tanggal 5 saja sudah terjadi 15 peristiwa kebakaran,” terang Chandra. Mayoritas yang menjadi penyebabnya adalah kebakaran alang-alang dan arus pendek listrik. (anto)

Related posts

Layanan Publik Makin Dekat, Pemkot Surabaya Buka Sentra di Joyoboyo

kornus

Bude Karwo : Tingkatkan Kesadaran Kanker Lewat Pink October

kornus

Pemerintah Pangkas Angaran Honor, Perjalanan Dinas Sampai Pembangunan Gedung

kornus