Surabaya (KN) – Setelah diburu selama dua minggu, akhirnya Budi Utomo, buronan pemnuat cukrik berhasil diringkus plisi. Produsen minuman keras (miras) jenis cukrik yang bertanggung jawab atas 14 nyawa itu tertangkap di Sragen, Jawa Tengah.“Tersangka tertangkap saat mengangkut miras,” kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta kepada wartawan, Mingu (6/10/2013).
Kapolrestabes Surabaya mengungkapkan, Budi ditangkap saat sedang mengangkut miras dari Sukoharjo. Miras itu diangkut menggunakan mobil Suzuki APV nopol S 1457 JR. Dari mobil itu ditemukan sebanyak 30 dus berisi 360 botol miras. “Selama kabur, tersangka bersembunyi di rumahnya di Bojonegoro dan rumah temannya di Madiun dan Solo,” terang Komnes Pol Setija Junianta.
Selain meringkus pembuat cukrik Budi Utomo, polisi juga menangkap Doni Wira Nugroho. Doni adalah orang yang menjadi perantara Budi untuk mendapatkan miras sebagai bahan baku cukrik. “Tersangka Doni kami amankan di rumahnya di Madiun,” imbuhnya.
Terungkap, ternyata Budi Utomo mengambil arak sebagai bahan baku cukrik di daerah Solo dan Sukoharjo. Untuk mendapatkan miras tersebut, Budi meminta bantuan Doni.
Dengan perantara, Doni biasanya mengambil miras di daerah Solo. Namun setelah adanya kasus cukrik maut, mereka lalu mengambil di daerah Sukoharjo yang lebih jauh dari Solo. “Yang tertangkap dulu adalah Budi. Dari keterangan Budi, kami lalu menangkap Doni,” tandas Setija Junianta.
Seperti yang ramai diberitakan diberbagai media sebelumnya, 11 orang warga Surabaya dan 3 orang warga Gresik tewas setelah minum cukrik. Dari penyelidikan diketahui jika cukrik tersebut dipasok oleh Budi Utomo.
Gudang milik Budi yang digunakan sebagai tempat pengoplosan cukrik di Jl Kutai II/4 Surabaya pun digerebek. Dari gudang itu selain ditemukan tong pengoplos, petugas juga menemukan cukrik yang tersimpan dalam 21 jerigen, 23 dus kecil dan 41 dus besar. (wan)