Surabaya (KN) – Masalah bocorya air di Rusunawa Tanah Merah di Kelurahan Kalikedinding, dikeluhkan penghuninya. Walau sudah dilaporkan ke Pemkot beberapa bulan lalu, namun hingga kini belum ada penanganan masalah itu.Bocornya air itu justru berada dalam tembok. Diduga ada saluran yang pecah, sehingga rembesan air menyebar ke beberapa lantai di bangunan bertingkat lima tersebut. Akibat bocor itu membuat semen menggelembung dan airnya menetes ke penghuni yang berada di lantai bawahnya.
“Kami sudah melaporkan hal itu ke walikota Surabaya saat beliau membuka bazar. Bahkan saat hearing di DPRD Surabaya, juga sudah kita laporkan. Tapi sampai saat ini tak ada tanggapan,” kata Erik, salah satu penghuni.
Memang yang bocor di lantai dua dan menetes di lantai satu yang jadi tempat parkir. Tapi jika dibiarkan, penghuni di lantai dua, bahaya. “Sebenarnya tak hanya karena pipa bocor tapi juga karena rembesan air kamar mandi,” tambah Erik.
Sementara Kepala Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan (DPTB) Kota Surabaya Jumadji menyatakan, pihaknya akan mengecek keluhan penghuni terkait adanya kebocoran tersebut. Setelah itu akan dilaporkan ke Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR).
Rupanya DPTB hanya sebatas mengelola dan menarik uang sewa saja di Rusunawa tersebut, sementara tidak pernah memperhatikan kondisi Rusunawa itu sendiri dengan alasan yang melakukan perbaikan kerusakan bangunan Rusun itu adalah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR). (anto/Jack)