KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Tari Remo dan Yosakoi, Simbol Persahabatan Dua Negara

Tari remo merupakan tarian khas surabaya (1)Surabaya (KN) – Festival Tari Remo dan Yosakoi yang digelar, Minggu (30/6/2013), berlangsung semarak. Gerakan kompak ribuan penari mampu menghidupkan suasana di halaman Balai Kota Surabaya. Warga Surabaya pun antusias berbondong-bondong mendatangi halaman Balai Kota untuk menyaksikan acara yang diselenggarakan setahun sekali itu.

Sejak pertama kali dihelat pada 2002, Festival Remo dan Yosakoi selalu menarik animo masyarakat. Meski tahun ini sudah memasuki tahun kesebelas, namun festival tersebut tetap saja memiliki daya tarik tersendiri bagi warga metropolis.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Surabaya, Maulisa Nusiara, mengatakan, Festival Remo dan Yosakoi merupakan bentuk nyata kerjasama sister city antara kota Surabaya dan Kochi, Jepang dalam bidang kebudayaan. Surabaya menampilkan tarian tradisional Remo yang biasa digunakan untuk penyambutan tamu. Di sisi lain, Kochi pun juga punya tarian tradisional khas, yakni Yosakoi. Nah, penggabungan kedua tarian itu dalam satu event diharapkan mampu mempererat hubungan antara Surabaya dengan Kochi.

“Festival Tari Remo dan Yosakoi mempertemukan budaya dari dua kota. Sepanjang perjalanannya, festival itu juga sebagai simbol persahabatan dua negara, yaitu Indonesia dan Jepang,” kata Maulisa. Harapannya, kerjasama dengan kota Kochi ini akan berkembang ke bidang-bidang lainnya. Dalam waktu dekat, kedua kota sudah memulai penjajagan kerjasama sektor industri, ekonomi dan pendidikan.

Maulisa menambahkan, tahun ini Festival Yosakoi diikuti oleh 1.200 orang yang terbagi dalam 40 tim. Mereka datang dari beberapa kota, diantaranya Malang, Pandaan, Sidoarjo, Mojokerto, Jogjakarta, dan tentunya Surabaya. Sedangkan 30 tim menampilkan tari Remo secara bergantian. Jumlah peserta kedua tarian itu sekaligus memecah rekor peserta terbanyak sejak pertama kali diadakan.

“Sebagai perbandingan, tahun lalu festival Yosakoi diikuti 38 tim. Semoga ini dapat terus ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas,” ujarnya.

Sementara Wakil Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Masatake Ito, menjelaskan asal-usul Tari Yosakoi. Di Jepang sendiri, festival Yosakoi merupakan salah satu festival tarian massal terkenal yang diselenggarakan tiap tahun di Kota Kochi. Biasanya, mengambil waktu antara tanggal 9-12 Agustus.

Dikatakan Ito, festival ini diciptakan pada tahun 1954 dengan harapan untuk mengatasi resesi ekonomi dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan penduduk kota Kochi. Lebih dari 15.000 peserta berpawai di jalan-jalan utama Kochi sembari menarikan Yosakoi dengan balutan kostum menarik.

“Festival Yosakoi sangat kondang di Jepang. Masyarakat, khususnya kalangan pemuda menggemari Yosakoi.,” kata Ito. Kini, festival tersebut diadakan di hampir 200 tempat di seluruh penjuru Negeri Sakura. (anto)

 

Foto ; Tari Remo

Related posts

Gubernur AAL minta personelnya tidak Cuti dan Mudik

Gubernur Khofifah Harap FESyar 2020 Jadi Momentum Geliat Pertumbuhan Ekonomi Syariah di Tengah Pandemi Covid-19*

kornus

PKS Jaring Bacawali Kader Internal Melalui e-Voting, Reni Astuti Raih Suara Terbanyak di Pemilihan Tahap I

kornus