KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Realisasi Jamkrida Jatim Tembus Rp4,85 Triliun pada Semester I Tahun 2023

Surabaya (mediakorannusantara.com) –  PT Penjaminan Kredit Daerah Jawa Timur (PT Jamkrida Jatim) mencatatkan realisasi penjaminan sebesar Rp4,85 triliun. Besaran realisasi tersebut terhitung pada bulan Januari-Mei atau semester I tahun 2023.
Direktur Utama PT Jamkrida Jatim, Untung Heri Sukariyanto menuturkan, bahwa dari besaran transaksi Rp4,85 triliun, Jamkrida Jatim telah menjamin 196.577 unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Dari Rp4,85 triliun dan 196.577 UMKM, jika diasumsi satu UMKM menyerap tiga tenaga kerja, maka tenaga kerja yang diserap oleh UMKM tersebut ada sebesar 589.731 tenaga kerja,” kata Untung Heri kepada wartawan di Surabaya, Selasa (25/7/2023).

Dengan demikian, kata dia, hal tersebut menunjukkan jika Jamkrida Jatim memiliki peran dalam membantu UMKM di Jawa Timur. “Sampai dengan Mei tahun 2023, kita sudah menjamin sebesar Rp4,85 triliun,” ujarnya.

Untung juga menjelaskan bahwa Jamkrida Jatim memiliki target realisasi penjaminan di tahun 2023 sebesar Rp6,167 triliun. Ia berharap dengan jangka waktu kurang dari sekitar enam bulan, target itu bisa tercapai.
“Dengan sisa setengah tahun ini, kita harapkan target tersebut bisa tercapai 100 persen,” tegasnya.

Menurut dia, dari besaran realisasi Rp4,85 triliun, sekitar 90 persen di antaranya telah dimanfaatkan oleh usaha skala mikro kecil. Sedangkan sisanya, atau sekitar 10 persen dimanfaatkan usaha skala menengah.

“Besaran pinjaman rata-rata Rp45 juta per UMKM. Sedangkan yang dijamin, mulai (jangka waktu) 1 tahun hingga 5 tahun. Tapi kebanyakan kurang lebih 1 tahun dan 3 tahun,” sebutnya.

Menariknya, Untung menyebut, di saat pandemi, Jamkrida Jatim justru mendapatkan porsi yang besar di pasar. Hal ini dikarenakan perusahan-perusahaan penjamin skala nasional, tidak terlalu masuk ke pasar.

“Ketika pandemi, risiko kredit itu dianggap tinggi, sehingga pemain-pemain besar seperti asuransi nasional itu lagi konsolidasi, dia tidak terlalu masuk ke pasar. Sehingga Jamkrida Jatim itu alhamdulillah mendapatkan porsi yang besar,” ungkap dia.

“Jadi kita dari target Rp4 triliun tahun kemarin (2022), kita bisa menjamin kurang lebih Rp7 triliun,” lanjut dia.
Akan tetapi, Untung menyebut, saat ini kondisi telah kembali normal. Tentu saja perusahaan-perusahaan penjamin skala nasional telah kembali masuk ke pasar. Hal ini otomatis membuat persaingan sektor perusahaan penjamin menjadi lebih ketat.

“Nah, ini menjadi tantangan Jamkrida Jatim bagaimana dengan kondisi normal pesaingnya semakin banyak. Ini bagaimana Jamkrida bisa tumbuh atau paling tidak bisa merealisasikan rencana bisnis yang sudah disusun,” ucapnya.

Lebih dari itu, Untung juga mengaku ingin mengembangkan kapasitas penjaminan Jamkrida Jatim. Sementara saat ini kapasitas Jamkrida Jatim hanya mampu di angka Rp8 triliun. Sebab, ia meyakini masih banyak potensi di Jatim yang bisa dikerjakan.

“Seandainya kapasitas Jamkrida Jatim ditingkatkan dengan adanya penyertaan modal ke Jamkrida sehingga kapasitasnya meningkat, otomatis Jamkrida Jatim bisa mengambil potensi-potensi pasar penjaminan kredit yang ada di Jawa Timur,” harapnya.

Ia memastikan selama beberapa tahun terakhir telah telah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di internal Jamkrida Jatim. Penyiapan itu sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Termasuk pula, kata dia, pembenahan terhadap organisasi, Standar Operasional Prosedur (SOP) bisnis hingga di bidang Information Technology (IT). “Sehingga ketika nanti ada penyertaan modal kepada Jamkrida, semua sudah siap di internalnya Jamkrida,” tegasnya.

Namun demikian, Untung juga mengakui memiliki terkendala terhadap pengembangan Jamkrida. Utamanya, terhadap sosialisasi program Jamkrida kepada pelaku UMKM. Karena menurutnya, apabila Jamkrida sosialisasinya terlalu masif, akan berpotensi membuat UMKM tidak kondusif.

“Karena UMKMnya tahu, oh dijamin sama Jamkrida, nanti malah moral hazardnya naik, kita kan tidak kepingin itu. Jadi bagaimana kita meramu, mengemas, sosialisasinya bisa sampai UMKM bahwa peran Jamkrida bisa dirasakan mereka tapi tidak sampai menimbulkan moral hazard yang menyebabkan kemacetan kredit tinggi di Jawa Timur,” tandasnya. (KN05)

 

Foto : Direktur Utama PT Jamkrida Jatim, Untung Heri Sukariyanto.

Related posts

Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Studi Tiru ke Provinsi Sulawesi Selatan

kornus

Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Pria Diduga Tenggelam di Sungai Jagir Surabaya

kornus

Panglima TNI : Bhinneka Tunggal Ika Center of Gravity Pemersatu Bangsa

kornus