KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Rapatkan Barisan, Relawan Pendukung Jokowi di Jatim Deklarasikan POSPERA

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Relawan Jokowi mulai merapatkan barisan untuk mempersiapkan pertarungan pilpres 2019. Sekitar 1.000 lebih warga, Sabtu (16/12/2017) ini akan memadati atrium DBL Arena di kompleks Graha Pena Jl A Yani Surabaya. Hal ini terkait deklarasi Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Jatim. Selain deklarasi, juga akan dikukuhkan DPD POSPERA Jatim dan DPC kabupaten/kota POSPERA se-Jatim.

Ditemui di DBL Arena, saat meninjau persiapan acara, Ketua DPD POSPERA Jatim Katno mengatakan, tema dari acara itu adalah peran POSPERA dalam membangun bangsa, menuju masyarakat yang adil dan makmur. Ini untuk menekankan pemberdayaan di tingkat grassroot atau akar rumput.

Yang jelas, lahirnya POSPERA ini karena adanya kegelisahan para aktivis 98 (Persatuan Nasional Aktivis 98) terhadap kegagalan demokrasi yang terbangun di negeri ini yang dikuasai kelompok borjuasi kapitalis. Kelompok itu dinilai telah merebut tegaknya keberdayaan dan kedaulatan rakyat. Dengan dasar itulah, di Palu pada 2015 terlaksana Kongres POSPERA

Ke depannya, tegas Katno, POSPERA menjadi bagian untuk mengawal program Nawacita-nya Presiden Joko Widodo. Harapannya, melalui deklarasi POSPERA di Jatim ini, pihaknya siap mengawal Jokowi untuk menjabat Presiden dua periode. “Ini isu sentral yang akan kita jalankan dalan pertarungan Jokowi dua periode ke depan,” tegas Katno.

Untuk itulah, POSPERA ini segera dideklarasikan agar kerja untuk mengusung Jokowi dua periode bisa segera dijalankan. Saat ini, di tingkat Nasional, POSPERA sudah memiliki DPD di 24 provinsi. Sementara di Jatim masih terbentuk 20 DPC dari 38 kabupaten/kota yang ada.

“Kondisi pembentukan kita ini beda dengan sayap partai. Kalau sayap partai cukup dengan mengambil kadernya di tiap cabang sudah selesai. Kalau POSPERA proses kita memakan waktu lama, dengan melakukan dialog di masing-masing cabang untuk memberikan pemahaman hingga mengenalkan tujuan POSPERA. Jadi dialognya lama agar rakyat bisa menerima kita secara luas cara pandangnya bahwa kita sebagai Ormas baru dari kumpulan aktivis 98,” beber komisaris di salah satu BUMN ini yang berharap gerakan politik ini mampu menyasar para pemuda atau pemilih pemula pada pemilu 2019.

Saat ini, beber dia, muncul gerakan intoleran dan radikalisme. Dua hal ini tentu harus dilawan dan kecenderungan melawannya adalah melalui civitas di perguruan tinggi. Mahasiswa itu dianggap Katno sebagai petarung atau generasi yang sengit untuk melakukan perlawanan terhadap intoleran dan radikalisme. Bahkan saat ini yang paling bisa diterima masyarakat adalah masyarakat intelektual dan ini yang dibidik POSPERA.

Dia mencontohkan terkait ancaman besar dalam Pilpres mendatang yang dilakukan orang-orang intoleran dan radikalisme. Bahkan, kata dia, pihaknya khawatir dengan ancaman besar terhadap organisasi keagamaan yang bisa dimasuki gerakan intoleran dan radikalisme. “Lihat saja, KH Mustofa Bisri dan KH Said Agil Siradj yang dihabisi di medsos, semua diam. Ini kan terlihat bahwa organisasi besar itu bisa dimasuki intoleran dan radikalisme, Karena itu butuh perlawanan melalui POSPERA,” tandas Katno. (KN01)

Related posts

Demi Keamanan, Kapolda Jatim Minta Masyarakat Rayakan Tahun Baru Di Wilayahnya Masing-Masing

kornus

BPBD Surabaya Gelar Simulasi Bencana di Rusun

kornus

Hari Ini Gunung Semeru Masih Luncurkan Guguran Lava Pijar