KORAN NUSANTARA
ekbis indeks

Pupuk Organik Di Jatim Mempunyai Nilai Ekonomi Yang Sangat Tinggi

Surabaya (KN)- Peluang bisnis para produsen pupuk organik di Jatim semakin cerah. Pupuk organik mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Di Jatim, dengan luas lahan pertanian yang mencapai 1,7 juta hektare, kebutuhan akan pupuk sangat besar.
“Dengan asumsi kebutuhan pupuk adalah 1 ton per hektare, maka kebutuhan pupuk di Jatim mencapai 1,7 juta ton per hektare per masa tanam. Biasanya 1 ton per hektare itu komposisinya 50% pupuk organik dan 50% pupuk kimia. Artinya, pasar pupuk organik bisa mencapai 850.000 ton per hektare per masa tanam,” ujarĀ  Adik Dwi Putranto salah satu pengusaha produsen pupuk , di Surabaya, Senin (14/3). Dua faktor yang menjadi penunjang bisnis adalah besarnya pasar dan bahan baku yang melimpah. “Pasarnya besar karena lahan pertanian di negeri ini sangat luas,” kata Adik.
Adapun bahan baku pupuk organik yang dikembangkannya adalah kotoran ayam, kotoran sapi, dan limbah pabrik tebu. Untuk bisa menghasilkan pupuk organik 1.500 ton membutuhkan kotoran ayam, kotoran sapi, dan limbah tebu masing-masing 500 ton. Biaya bahan baku tersebut sangat murah. Kotoran sapi, misalnya, hanya Rp 200 per kilogram. “Kami mengambil bahan baku ini dari sapi miliki warga dan peternakan ayam di sekitar Lumajang. Jadi bisnis ini sangat cerah, karena bahan bakunya juga mudah didapat,” katanya.
Ia menjelaskan harga jual pupuk organik tersebut jauh lebih murah dibanding pupuk kimia yang berkisar Rp3.000 per kilogram. Meski harganya lebih murah, tak serta-merta petani menyerap pupuk organik dalam jumlah banyak. Sebab, lahan pertanian saat ini sudah banyak terpengaruh oleh pupuk kimia. Sehingga, penghentian pemakaian pupuk kimia tak bisa langsung diterapkan.
“Kandungan harga idealnya 5%, tapi saat ini di Jawa bisa 2% ke bawah. Itu akibat dampak pemakaian pupuk kimia dan itu tak bisa langsung dihentikan karena akan mempengaruhi kinerja lahan pertanian,” ujarnya.
Produk pupuk organik yang dihasilkan oleh para produsen pupuk organik di Jatim ini juga masuk dalam skema subsidi pemerintah dengan harga Rp 700 per kilogram. Biaya produksi pupuk organik sendiri sekitar Rp 900 per kilogram. Pupuk organik yang dihasilkan Adik dipasok ke PT Petrokimia Gresik dan dipasarkan dengan merek Petroganik. (ms)

Related posts

Kapolrestabes Surabaya Jamin Pilkada Jatim 2018 di Surabaya Aman

kornus

Mudahkan Pelayanan Publik, Pemkot Surabaya Sederhanakan SPBE jadi Dua Aplikasi

kornus

Kemendikbudristek Dorong Revitalisasi Bahasa Daerah