KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Proyek Saluran Dikerjakan Asal-Asalan, Warga Donokerto Baru C Kecewa

Surabaya (KN) – Warga Jl Donokerto Baru C RT- 03/RW-11, Kelurahan Kapasan, Kecamatan Simokerto, kecewa pelaksanaan proyek saluran di kampungnya. Warga komplain terhadap pengerjaan proyek perbaikan saluran sepanjang 100 meter lebih yang dikerjakan oleh CV Jangkar. Informasinya CV tersebut milik adik anggota DPRD Surabaya yang kini kembali maju caleg Partai Demokrat Dapil 1 Kota Surabaya nomor urut 8, Kartika Pratiwi Damayanti.

“Warga menuntut pihak kontraktor (CV Jangkar, red) untuk menuntaskan proyek ini. Karena pekerjaan belum selesai sudah ditinggal pergi, sehingga proyek perbaikan seluran ini mangkrak,” ujar Anwar Sutomo, warga Donokerto Baru C ketika ditemui di lokasi, Rabu 27/11/2013).

Menurut dia, proyek perbaikan selokan yang diduga dari dana jaring aspirasi (Jasmas) anggita dewan Kartika Pritiwi Damayanti itu dimulai bulan Juli lalu. Tapi, kenyataannya hingga kini belum selesai. Padahal proyek senilai ratusan juta tersebut dideadline selesai dua minggu jelang lebaran (awal Agustustus 2013)

“Mereka janji 1 bulan selesai, tapi kenyataannya malah dibiarkan mangkrak dan ditinggal pergi. Kontraktornya tidak bertanggungjawab,” tuturnya.
Akibat ditinggal pergi oleh pihak kontraktor pelaksanan yang tak bertanggungjawab itu, banyak paving jalan kampung yang rusak. Parahnya lagi, kualitas bahan penutup cor sangat rendah. “Kalau diperbaiki, seharusnya kan lebih baik. Tapi ini malah amburadul, dan bikin warga gregetan. Bahkan, warga harus rela membersihkan sendiri puing-puing atau bekas galian yang masih berserakan di tengah jalan atau di depan rumah masing-masing,” sesalnya.

Atas kondisi ini, kabarnya warga sudah melaporkan pihak kontraktor ke Walikota Tri Rismaharini maupun Dinas PU Binamarga dan Pematusan Surabaya.

Sementara Ketua RT-03, Budi Santoso menambahkan, untuk cor penutup selokan, pemasangannya asal-asalan, sehingga bergelombang atau naik turun. “Warga sih senang ada perbaikan selokan, tapi pengerjaannya jangan asal-asalan begini. Apalagi belum tuntas, oleh kontraktornya sudah ditinggal pergi. Akibatnya, malah warga yang dibikin repot sendiri, hasilnya tidak lebih baik tapi tambah berantakan” ungkapnya.

Dikatakan, dirinya sudah bererapa kali SMS pihak kontraktor, meminta agar proyek tersebut segera dilanjutkan biar selesai. Namun SMS tersebut tak pernah dijawab oleh pihak CV Jangkar. “Kami dapat kabar kalau, pihak kontraktor malah mengerjakan proyek serupa di Jl Tambak Adi dan Pecindilan,” terang Budi. (anto)

Related posts

Surabaya Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Delegasi Pengusaha Prancis

kornus

Ponorogo Dilanda Kekeringan, 10 Kecamatan Krisis Air Bersih

redaksi

Wali Kota Evaluasi Permakanan Disabilitas

kornus