KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Provinsi Jatim Siap Sambut PDRD 1000 Triliun

Surabaya (KN) – Akhir tahun 2012 Provinsi Jawa Timur siap menyambut hadirnya pertumbuhan ekonomi yang cukup membanggakan. Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) 1000 triliun adalah capaian nilai pertumbuhan ekonomi yang dimaksud. Saat ini perkembangan ekonomi serta pendapatan masyarakat Jatim terus meningkat. Untuk tahun ini, pendapatan per kapita penduduk Jatim telah mencapai 3.000 Dollar AS atau setara Rp 270 juta.

Gubenur Jatim Soekarwo dalam Gebyar Pembangunan Perikanan dan Kelautan Jawa Timur di Surabaya, Senin (19/11) malam mengatakan, pada triwulan III tidak ada satupun Provinsi di Indonesia yang mampu menaikkan pertumbuhan ekonominnya kecuali Jawa Timur. “Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan karena ekonomi dari semua sector hidup,” katanya.

Dari catatan Pemprov Jatim, nilai perdagangan antar provinsi di semester pertama tahun 2012 menciptakan surplus bagi Jatim hingga mencapai Rp 27 triliun. Jatim juga tercatat sebagai provinsi terbaik dalam perkembangan investasi dengan kenaikan mencapai 45 persen. Sepanjang enam bulan pertama 2012, investasi yang ditanamkan di Jatim mencapai Rp 60,8 triliun.

Struktur PDRB Jawa Timur triwulan III tahun 2012 tetap didominasi oleh tiga sektor utama, antara lain sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor industri pengolahan, dan sektor pertanian. Secara keseluruhan ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi sebesar 72,98 persen.

Jawa Timur menjadi salah satu pusat industrialisasi perikanan di Indonesia. Kontribusi sektor perikanan dari provinsi adalah sebanyak 25 persen dari kebutuhan perikanan nasional, yaitu sebanyak 285 ribu ton dengan nilai 750 juta dollar AS.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Kardani mengatakan, dari sekian besar potensi kelautan di Jatim, saat ini yang telah dimanfaatkan untuk sektor laut baru 0,47% dari luasan sekitar 1.500 hektare, tambak sebesar 82,75 dari luas sekitar 54.000 hektare. Sementara untuk air tawar 85,07% dari luas sekitar 4000 hektare.
Untuk produksi perikanan pada tahun 2011 baru mencapai 1.218.897,8 ton meliputi tangkap 375.823,8 ton dan budidaya 843.074 ton, sementara pada tahun 2012 sampai triwulan III sebesar 722.175,58 ton.

Dikatakannya, pemanfaatan semberdaya ikan diwilayah pantai utara Jatim ditengarai sudah mengalami padat tangkap. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan produksi hasil tangkapan dilaut pada tahun 2010 bila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 14,31%. Pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 6,99%, hal ini disebabkan adanya dukungan revitalisasi perikanan tangkap, berupa restrukturisasi armada, bantuan alat tangkap serta bimbingan teknis penangkapan ikan bagi nelayan dan penyempurnaan fasilitas pelabuhan. Sementara untuk penangkapan ikan dipantai selatan Jatim diperkirakan baru sekitar 60%.

Saat ini pemanfaatan budidaya tambak dari potensi yang ada sudah dikelola sebesar 53.650,8 hektare atau 82,75%. Lahan budidaya perikanan tawar yang telah dikelola baru mencapai 44.890,7 hektare atau 85,07%, sedangkan pada kegiatan budidaya lait pemanfaatannya baru mencapai 1.534,5 hektare atau 0,47%. Dari data tersebut membuktikan tren peningkatan produksi sejak tahun 2008-2011 rata-rata mengalami kenaikan sebesar 58,62%. (yo)

Foto : Gubenur Jatim Soekarwo dalam Gebyar Pembangunan Perikanan dan Kelautan Jawa Timur di Surabaya

Related posts

Ground Breaking RSUD Surabaya Timur Dimulai, Wali Kota Eri Harap Layanan Kesehatan Lebih Maksimal

kornus

Rakor Brigade Pengendalian Karhutla, Sekdaprov Adhy Karyono Minta Seluruh Pihak Perkuat Antisipasi Kewasapadaan Kebakaran Hutan

kornus

Pemkot Surabaya Targetkan Satu RW Satu UKM

kornus